Pengembangan Labuan Bajo Dipercepat, Ini Alasannya

Photo Author
- Kamis, 21 Juni 2018 | 20:20 WIB

LABUAN BAJO, KRJOGJA.com – Status Labuan Bajo sudah meningkat menjadi World Class Destination. Pengembangan pun dilakukan secara masif. Beragam fasilitas tambahan dibangun demi menunjang kenyamanan wisatawan.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menunjukkan komitmennya dengan membangun destinasi Labuan Bajo. Hal ini sekaligus menegaskan Labuan Bajo sebagai big four Destinasi Super Prioritas. Selain Labuan Bajo, komposisi big four lainnya adalah Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika.

 

“Komitmen besar diperlihatkan Presiden Jokowi terhadap Labuan Bajo. Setelah berubah status, maka kawasan ini akan mengalami pengembangan yang luar biasa,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Rabu (20/6).

 

Labuan Bajo sendiri telah ditetapkan menjadi Badan Otoritas Pariwisata (BOP). Perubahan status ini didasarkan kepada Perpres BOP Labuan Bajo Flores, Nomor 32, Tahun 2018, Tanggal 5 April 2018. Kebijakan itu juga menguatkan status Labuan Bajo sebagai destinasi bagi peserta Annual Meeting IMF-World Bank, Oktober nanti.

 

Demi memberi kenyamanan dan layanan terbaik, program percepatan pembanguan kawasan pun digulirkan. Paket besar ini pun dirilis melalui ‘Quick Wins’. Program Quick Wins terdiri dari tujuh paket. Pengembangannya terdiri dari pembangunan pedestrian di Jalan Soekarno Hatta. 

Ada juga pembangunan pusat wisata kuliner di Kampung Ujung, lalu pengembangan RTH di Kampung Air. Kawasan ini juga sebelumnya digunakan sebagai Sail Komodo. Memberikan kemudahan aksesibilitas, jembatan penghubung Kampung Air dengan Bukit Pramuka akan dibangun. Mobilitas wisatawan dijamin semakin mudah dengan pembangunan sepuluh ruas jalan. 

Selain darat, akses laut juga dikuatkan. Nantinya, ada 20 titik mooring buoy yang akan dipasang di Taman Nasional Komodo. "Kebijakan perubahan status Labuan Bajo menjadi perhatian fundamental dari pemerintah. Kawasan ini akan mengalami pertumbuhan yang sangat positif. Agenda pengembangan kawasan Labuan Bajo akan dimulai tahun ini juga,” terang Menpar.

 

Demi menunjang keberhasilan pengembangan Labuan Bajo, Critical Success Factor (CSF) pun dilakukan. Diantaranya pembangunan Rest Area dan Suvenir Shop Puncak Waringin. Prosesnya diawali Kemenpar yang menyediakan desain arsitektur bergaya nusantara lalu diteruskan Kementerian PUPR. Aksinya akan digulirkan pada 2019 dengan konsep rest area, function hall, dan souvenir shop.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X