AirNav Antisipasi Lonjakan Traffic Penerbangan Mudik Lebaran

Photo Author
- Rabu, 23 Mei 2018 | 20:40 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan traffic penerbangan sepanjang masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2018.

"Langkah persiapan dan koordinasi ini sudah dilakukan jauh hari sebelum musim mudik Lebaran tiba untuk memaksimalkan pelayanan AirNav Indonesia dalam melayani kepadatan pengaturan lalu lintas penerbangan,” jelas Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto, di Jakarta, Selasa (22/05/2018).

Dalam berkoordinasi, AirNav Indonesia bersama Direktur Angkutan Udara, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II dan maskapai melakukan pertemuan serta menandatangani kesepakatan bersama pada tanggal 15 Mei 2018 di Kantor Pusat AirNav Indonesia. Isi kesepakatan antara lain, pengelolaan slot akan diberikan batas waktu bagi seluruh maskapai penerbangan yang ingin mengajukan extra flight selama periode mudik lebaran, paling lambat 25 Mei 2018

“Kami berharap, seluruh maskapai yang beroperasi bisa menyesuaikan dan menyusun rencana extra flight dengan aturan yang telah disepakati agar traffic penerbangan sepanjang peak season bisa berjalan sesuai harapan,” ujar Novie.

Tahun 2017 lalu jumlah extra flight 2.834 penerbangan, dan tahun ini diprediksi jumlahnya tidak jauh beda. "Kami berupaya menghindari terjadinya antrian-antrian yang panjang, maka itu jauh-jauh hari kita sudah persiapkan," jelas Novie.

Novie menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan 35 General Manager bandara seluruh Tanah Air untuk melakukan persiapan antisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik lebaran yang akan mempengaruhi padatnya traffic penerbangan. "Seluruh GM di 35 bandara besar dilarang cuti dan meninggalkan tempat, serta kita akan melakukan penambahan personil di tempat yang diprediksi akan terjadi lonjakan penumpang untuk menjaga semua kemungkinan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Novie, untuk bandara-bandara yang tidak beroperasi selama 24 jam, pihaknya siap jika memang diperlukan untuk menambah jam operasional guna mengantisipasi terjadinya hal-hal tertentu seperti extra flight ataupun pesawat delay dan hal-hal yang butuh penanganan cepat lainnya. "Kalau bisa kita optimalkan jadwal akan kita lakukan, tapi kalau tidak bisa, kita siap tambah jam operasi," ujarnya. (Imd).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X