JAKARTA, KRJOGJA.com - Teror bom terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Puluhan korban meninggal dunia dan mengalami luka-luka. Menyikapi ini, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault meminta anggota Gerakan Pramuka di mana pun berada untuk mendoakan korban dan keluarganya serta seluruh aparat yang bertugas.
“Duka sedalam-dalamnya untuk korban aksi pembunuhan oleh teroris di Surabaya. Ini aksi biadab dan tidak berprikemanusiaan. Saya wajibkan Pramuka untuk mendoakan korban, keluarganya, dan seluruh aparat yang bertugas,†ujar Adhyaksa Dault, Senin (14/5/2018).
Orang nomor satu di Gerakan Pramuka ini kemudian mengeluarkan delapan arahan kepada Pramuka di mana pun berada. Mereka diminta untuk melaksanakan delapan arahan ini.
Pertama, Pramuka wajib mendoakan korban dan keluarganya, serta seluruh aparat yang bertugas. Kedua, Pramuka mengutuk keras setiap tindakan kekerasan, pembunuhan maupun bunuh diri yang semua itu jelas bukan ajaran agama apa pun.
Ketiga, Pramuka tidak menyebarkan foto, video atau konten apa pun akibat aksi biadab para teroris. Dengan menyebarkan foto dan videonya, kata dia, membuat teroris senang. Sebab, teror itu juga untuk menakut-nakuti masyarakat.
Keempat, Pramuka jangan pernah menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong. Kelima, Pramuka wajib mengecek segala informasi yang diterima baik dari internet maupun orang lain, jangan asal menyebarkannya.
Keenam, Pramuka melapor dan berkoordinasi dengan aparat serta tokoh setempat jika menemukan hal-hal yang mencurigakan. Ketujuh, Pramuka cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Kedelapan, Pramuka wajib menjaga keutuhan NKRI dan kehormatan Gerakan Pramuka serta menjalankan 10 tugas Pramuka di media sosial.(*)