JAKARTA,KRJOGJA.com - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) kembali mencatatkan kinerja keuangan yang menggembirakan untuk tahun 2017, berdasarkan hasil audit terhadap Laporan Keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kanaka Puradiredja, Suhartono (Anggota dari Nexia International) dengan predikat Wajar Tanpa Modifikasian (WTM).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, hasil yang didapatkan itu merupakan buah kerja keras tahun 2017 yang didukung oleh semua pihak terkait. "Karena itu, kami meminta agar kinerja yang sangat baik ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Dan semua pihak terkait memiliki peran penting dalam pencapaian kinerja yang baik ini," kata Agus di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Terkait hal itu Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Evi Afiatin mengatakan, BPJS ketenagakerjaan sebagai badan publi mencatatkan kinerja keuangan yang menggembirakan selama 2017 karena hampir semua tercapai melebihi target. Dari sisi kepesertaan mencatatkan 44,99 juta pekerja yang sudah terdaftar sampai 2017.
Dari jumlah 44,99 juta pekerja yang terdaftar tersebut, terdiri dari 26,2 juta tenaga kerja peserta yang aktif dan 488.188 pemberi kerja yang aktif memberikan kontribusi penerimaan iuran sebesar Rp56,4 triliun.Â
"Di sisi lain BPJS Ketenagakerjaan juga telah membayarkan klaim atau pembayaran jaminan sebesar Rp25,2 triliun. Hal itu juga yang membuat BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat," tutur Evi.
Berdasarkan hasil survei kepuasan pelanggan oleh pihak independen, menurutnya, tingkat kepuasan peserta atas layanan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 90.71%. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 88,20%.
"Sedang dlam hal capaian kepesertaan, sebanyak 44,99 juta pekerja terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Evi dalam acara paparan kinerja keuangan. (FulÂ
