Dorong Inklusi Keuangan, Bansos Disalurkan Non Tunai

Photo Author
- Rabu, 9 Mei 2018 | 12:09 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan bantuan sosial untuk korban bencana alam maupun bencana sosial disalurkan secara non tunai guna mendorong inklusi keuangan dan menjamin penyaluran memenuhi prinsip 6T yakni Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Kualitas, dan Tepat Administrasi. 

“Dengan adanya bansos bencana secara non tunai maka semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses perbankan, ini bagian dari pendidikan kepada mereka dan bentuk prakondisi untuk memberdayakan dan memandirikan mereka,” kata Mensos saat menyampaikan keynote speech dalam Lokakarya Nasional Program Transfer Tunai/Bantuan Non Tunai di Jakarta, Selasa. (8/5 2018)

Tantangan berat dalam penyaluran bansos adalah memenuhi prinsip 6T. Sebelum disalurkan non tunai, penyaluran bansos masih menemui kendala dalam hal Sasaran dimana exclusion dan inclusion error masih tinggi, dari sisi jumlah bantuan yang diterima tidak sesuai, harga di lapangan masih fluktuatif, sering terjadi keterlambatan waktu dan distribusi, kualitas barang yang tidak sesuai atau rusak, maupun masalah prosedur administrasi yang sering menjadi penghambat. 

“Beragam persoalan tersebut dapat diatasi dengan penyalurna bansos secara non tunai menggunakan sistem perbankan,” katanya. 

Mensos mengatakan mengenalkan masyarakat kepada bansos non tunai berarti mengenalkan masyarakat kepada dunia perbankan dengan berbagai layanannya. Dengan mengenal dunia perbankan, masyarakat jadi tahu bagaimana menabung di bank dan memanfaatkan berbagai layanan keuangan di bank seperti transfer dan mencairkan bansos. 

“Mereka bangga punya kartu dan buku rekening. Mereka senang dan secara mental mereka merasa percaya diri. Setara dengan masyarakat yang lain yang telah lebih dulu mengenal perbankan,” katanya. 

Mensos mengatakan secara konsep, bansos bencana non tunai adalah untuk mendorong dan menstimulasi rakyat untuk bisa hidup mandiri. Dengan mengenal perbankan, mereka tak lagi menyimpan uang di bawah bantal, diselipkan di balik peci, atau dilaci lemari. Dengan sistem ini, masyarakat mengenal menabung di bank dan termotivasi untuk bisa hidup lebih berdaya dan mandiri.  (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X