HALMAHERA BARAT, KRJOGJA.com - Sejak pagi, perahu kora-kora sudah berjejer rapi di pelabuhan Jailolo. Perahu itu siap untuk melaksanakan Ritual Sigofi Ngolo. Buat yang penasaran, Sigofi Ngolo merupakan salah satu ritual adat Kesultanan Jailolo. Acara ini rutin dilaksanakan jelang puncak acara Festival Teluk Jailolo.
"Sigofi Ngolo adalah ritual membersihkan laut untuk menyingkirkan semua niat buruk dan meminta izin kepada alam saat memulai pelayaran dengan niat tulus," jelas Sekretaris Kesultanan Jailolo, Khairudin, Kamis (3/5).
Di ritual ini, perahu-perahu nelayan didekorasi dan didoakan. Setelah itu, mereka mengelilingi Pulau Babua sebagai tempat suci sebanyak tiga putaran. Di Pulau Babua, terdapat kuburan keramat para leluhur, pejuang zaman dulu.
Sebelum upacara adat ini berlangsung, Sultan Jailolo diarak dari keraton menuju area FTJ. Dalam arak-arakan, ada tarian soya-soya yang mengiringi rombongan.
Setibanya di pelabuhan Jailolo, Sultan akan menaiki perahu yang sudah disiapkan. Lalu arak-arakan dimulai menuju Pulau Babua.
Perahu dimana Sultan berada, akan melakukan ritual menabur daun pandan yang dipotong kecil-kecil. Taburan daun pandan dilakukan di beberapa titik.
"Titik dimana daun pandan ini ditabur merupakan lokasi para pejuang leluhur dahulu wafat dalam medan perang," terang Khairudin.