BANTUL, KRJOGJA.com - Wajah Ivan Febrianto, kiper PSIM terlihat cukup murung saat bertemu wartawan di sesi konferensi pers usai laga Selasa (1/5/2018) petang. Meski tak kebobolan, namun Ivan merasa sedih karena timnya gagal memangkas besar minus 9 poin akibat sanksi FIFA yang jatuh di awal musim.
Kepada wartawan, Ivan yang bermain baik dalam laga petang tadi mengaku secara psikologis, para pemain jelas terganggu dengan sanksi FIFA berupa pengurangan 9 poin. Kompetisi yang sudah cukup berat ditambah sanksi yang harus diterima secara tak langsung membuat sisi manusiawi pemain PSIM terusik.
“Secara manusiawi jelas kami terganggu. Baru akan memulai liga tapi nilai sudah minus 9, jujur saya dan teman-teman sempat terganggu,†ungkap pemain nomor punggung 20 ini.
Namun demikian, karena tak ingin larut, para pemain dan pelatih sudah bertemu untuk membicarakan komitmen sepanjang kompetisi. Menganggap semua partai layaknya final menjadi solusi yang berusaha dijalankan seluruh pemain Laskar Mataram.
“Mulai hari ini kami sudah berikrar, akan berusaha bermain baik, berusaha meraih tiga poin di setiap pertandingan apapun caranya, bagaimanapun caranya. Kami berusaha mencari poin agar PSIM bisa tetap di Liga 2,†pungkasnya.
Usai tertahan imbang di kandang melawan PS Mojokerto Putra, kini PSIM masih berada di peringkat terbawah grup timur dengan nilai -8. Dua laga berat menanti Laskar Mataram yakni away melawan PS Biak dan Persegres Gresik United. (Fxh)
