Nonbar di Kafe dan Hotel Harus Bayar Lisensi

Photo Author
- Senin, 16 April 2018 | 17:25 WIB

BANTUL, KRJOGJA.com - Masyarakat harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan lisensi jika ingin mengadakan nonton bareng pertandingan sepak bola Piala Dunia di Rusia mulai 14 Juni - 15 Juli 2018.

PT PestaBola Indonesia yang mengantongi sertifikat public exhibition Piala Dunia 2018 dari PT Futbal Momentum Asia selaku pemegang lisensi eksklusif di Indonesia atas semua hak media, siaran, dan komersial terkait Piala Dunia Russia 2018, termasuk transmisi dan / atau penyiaran di seluruh Kepulauan Indonesia, mengingatkan perihal peraturan lisensi. 

Deputy President Director dari tim Pestabola Indonesia  Pongky Rivawanto mengungkap pihaknya ingin memberikan kenyamanan bagi komunitas pecinta bola dalam menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018 di tempat-tempat favorit. 

"Tujuan kami dari PestaBola adalah untuk memberikan kenyamanan bagi komunitas pecinta bola dalam menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018 di tempat-tempat favorit bersama keluarga dan teman. Bagi tempat yang menyelenggarakan program ini, kami akan memastikan bahwa penyelenggaraan sudah sesuai dengan ketentuan dari FIFA. Selain mendapatkan sertifikasi resmi, venue yang terdaftar juga akan kami dukung melalui program promosi dan kesempatan untuk berpartner dengan Pemegang Hak Siar, Sponsor, dan Partner Resmi," ungkapnya dalam media briefing di Grand Dafam Rohan Senin (16/4/2018). 

Pongky mengungkap nantinya tempat-tempat komersial seperti hotel, restoran hingga kafe baik besar dan kecil harus memiliki perijinan resmi dari PT PestaBola Indonesia. “Intinya tempat-tempat yang komersial, harus punya ijin dari kami. Tapi beda untuk yang non komersial misalnya nonton bareng di RT-RW tidak. Kalau yang skala kecil tentu ada banyak pertimbangannya,” sambungnya. 

PT PestaBola, menurut Pongky bakal melakukan pemantauan ke lokasi-lokasi yang menyelenggarakan kegiatan nonton bareng Piala Dunia 2018. "Saat ini yang sudah mengantongi lisensi ada 400-an layar di seluruh Indonesia. Kalau Yogya baru 2-3 titik saja dan masih bisa bertambah karena kami membuka registrasi online melalui website,” ungkapnya lagi. 

Publik sepakbola di DIY sendiri mungkin belum lupa dengan insiden permsalahan penyiaran dengan salah satu PT yang memegang lisensi pertandingan sepakbola beberapa tahun kebelakang. Perkara yang sampai maju ke meja hijau tersebut sempat membuat masyarakat terutama suporter tim sepakbola yang kerap menggelar nonton bareng gelisah. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X