JAKARTA, KRJOGJA.com - Monitoring dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan terus ditingkatkan KLHK tahun 2018 sebagai upaya menekan hotspot dan terjadinya karhutla.Â
Hal ini dituturkan Menteri LHK, Siti Nurbaya di Jakarta (08/02/2018). Menurutnya, upaya pencegahan yang paling signifikan telah dilakukan KLHK, adalah melalui pengendalian tata kelola gambut.
"Kita sudah berusaha dan kalau lihat datanya di 2017 itu 68% areal yang terbakar berada di hutan produksi dan APL (Areal Penggunaan Lain), artinya akses masyarakat ke dalam hutan itu pesat atau pada wilayah tersebut itu pesat. Memang masih ada 32% di hutan lindung, di hutan konservasi, nah ini yang bagian saya harus saya kejar, yang di hutan produksi dan di APL, tentu masyarakat dan dunia usaha", lanjutnya.
Siti Nurbaya juga berterimakasih atas dukungan masyarakat dan dunia usaha, dalam upaya pengendalian karhutla. "Jadi kita berusaha dari segala pihak, dari segala perspektif termasuk dari teknologinya, usahanya, dan pencegahannya dengan tata kelola. Jadi upaya-upaya itu akan kita lakukan", ujarnya.
Terkait peningkatan patroli terpadu di tahun 2018, Siti Nurbaya meyakini, hal ini dapat memperkuat segala aspek, tidak hanya penanganan karhutla, namun termasuk penemuan-penemuan terhadap masalah-masalah di lapangan, serta memberi pengaruh terhadap turunnya deforestasi. (*)