SAMPANG (KRjogja.com) - Nasib memilukan kembali menimpu profesi guru. Ahmad Budi Cahyono (26) yang mengajar di SMAN 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur, harus tewas secara mengenaskan, dianiaya oleh siswanya sendiri, MHÂ (17). Guru yang belum mendapatkan status sebagai pegawai negeri ini harus meninggalkan istrinya Sianit Shinta (22) yang baru setahun dinikahi dan tengah hamil 5 bulan. Kematian suaminya yang tidak disangka-sangka jelas membuatnya shock.
Seharian, Shinta terkadang sadar, kemudian tiba-tiba shock dan tidak sadarkan diri. Sebelum jenazah suaminya dibawa ke tempat pemakaman pada Jumat (2/2) pagi, Shinta tidak sadarkan diri setelah mendengar lantunan azan sebagai tanda pemberangkatan jenazah menuju lokasi pemakaman.
Kepergian Ahmad Budi Cahyono menimbulkan duka mendalam bagi para guru dan masyarakat. Jenazahnya diantar ribuan warga ke tempat pemakaman umum di Jalan Raya Piliang, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Pamekasan, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur, Jumat (2/2). Turut hadir melayat Bupati Sampang Fadhilah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Syaiful Rahman dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Moh Jupri Riyadi.
Kasus Murid Aniaya Guru, Mengejutkan! Ini Komentar Mendikbud
Murid Pukul Guru Hingga Tewas, Ternyata Hanya Ini Penyebabnya..
Anggota keluarga korban tak mampu membendung air mata atas kepergian Budi yang mendadak. "Apakah almarhum orang baik? Apakah almarhum orang baik? Apakah almarhum orang baik?," tanya Bupati Sampang Fadhilah. Pertanyaan tersebut dijawab, "Almarhum adalah guru yang baik," ucap salah satu pelayat, Ahmad Farik.
Budi Cahyono dikenal pernah aktif sebagai kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Malang. Alhamrhum dikenal aktivis seni dan aktif di Lembaga Seni Mahasiswa Islam (LSMI) Malang, yakni sebuah lembaga seni mahasiswa di bawah naungan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang. (KR)