JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta bantuan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk mempercepat pembebasan lima warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak 2016 lalu. Permintaan itu diungkapkan Retno saat melakukan kunjungan ke Manila dan bertemu Duterte pada Kamis (03/01/2018).
“Masih ada lima WNI yang menjadi sandera. Saat bertemu Presiden Duterte, Menlu pun meminta perhatian Filipina untuk membantu pembebasan,†ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir.
Menurut Arrmanatha, pemerintah RI juga berharap Duterte sebagai eks Wali Kota Davao bisa menekan pihak penyandera. Arrmanatha mengatakan, sejauh ini pemerintah Indonesia bekerja sama dengan otoritas Filipina terus berupaya membebaskan kelima sandera WNI yang diculik 2016 lalu itu.
Pemerintah melalui Kedutaan Besar RI di Manila dan Konsulat Jenderal di kota Davao juga terus memantau pergerakan para sandera. Dia menekankan bahwa pemerintah tidak akan bernegosiasi, apalagi membayar tebusan untuk membebaskan para sandera tersebut. (*)