ROMA, KRJOGJA.com – Kiprah Andrea Iannone di musim perdananya sebagai pembalap Tim Suzuki Ecstar pada MotoGP 2017 memang belum menunjukkan performa menjanjikan. Bagaimana tidak dari 18 balapan yang dilangsungkan pada musim ini, Iannone tak pernah sekalipun meraih podium.
Padahal di awal kedatangannya di Tim Suzuki, banyak yang menaruh harapan tinggi pada diri Iannone. Pasalnya Iannone sendiri memang dikenal sebagai salah satu pembalap yang cukup tampil menjanjikan ketika masih memperkuat Tim Ducati Corse.
Akan tetapi alih-alih mampu menunjukkan performa yang kompetitif, Iannone justru terlihat kesulitan untuk bisa beradaptasi dengan motor Tim Suzuki, yakni GSX-RR. Hal tersebut terbukti dengan lima kali pembalap berjuluk The Maniac Joe tersebut gagal menyelesaikan balapan.
Hingga pada akhirnya, Iannone pun harus puas menyudahi kejuaraan dunia MotoGP 2017 dengan menempati urutan ke- 13. Pembalap berjuluk Maniac Joe tersebut harus terpaut 228 poin dari sang juara dunia, yakni Marc Marquez.
Mengetahui kondisi tersebut lantas mendapatkan komentar langsung dari salah satu pengamat MotoGP ternama, Carlo Pernat. Ia berujar bahwa keterpurukan Iannone merupakan imbas dari buruknya mesin motor Tim Suzuki di MotoGP 2017.
“Pada awalnya, mesin yang Suzuki pilih bermasalah. Akan tetapi kita harus ingat 2017 merupakan tahun pertama Suzuki di bawah aturan engine freeze berkat kemenangan Maverick Vinales tahun lalu,†ungkap Pernat, seperti disadur dari GPOne, Minggu (17/12/2017).
“Suzuki hanya tak beruntung, karena Alex juga cedera. Jika pembalap (Iannone) sendirian dan dikelilingi masalah, maka jelas segalanya akan berjalan sangat sulit. Apabila terdapat ada dua pembalap, maka lebih mudah mencari solusi,†imbuh pria asal Italia tersebut. (*)