JAKARTA, KRJOGJA.com - Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Hanafi Rais, menyarankan pemerintah meninjau ulang hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat, menyusul langkah negara tersebut mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Hanafi mengatakan kebijakan Presiden Donald Trump menandakan AS tidak meghormati negara-negara Islam di dunia, termasuk Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim dan hingga saat ini terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Peninjauan ulang hubungan bilateral itu bisa jadi opsi, karena terus terang (pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel) itu berarti Indonesia tidak dianggap," ujar Hanafi.
Lebih dari itu, Hanafi berharap Presiden Joko Widodo tidak hanya memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan negosiasi. Ia meminta Jokowi bersikap tegas dalam menjaga perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara 1945. "Jokowi harus mempertimbangkan bagaimana bisa mencegah Trump dengan niat ngawurnya itu," ujarnya.
Hanafi mengatakan Trump tidak sensitif terhadap umat Islam karena mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan mengesampikan proses perdamaian antara Palestina dan Israel yang saat ini tengah berjalan. (*)