Mantan Kepala BAIS: Jenderal Gatot Nurmantyo Bukan Ditolak, Tapi...

Photo Author
- Kamis, 26 Oktober 2017 | 02:42 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com – Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto menyebut tidak ada penolakan kedatangan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Amerika Serikat (AS). Ia mengaku kejadian itu hanya perkara terlambatnya keluar boarding pass untuk panglima dan rombongan.

Menurut Soleman, bording pass yang harusnya diterima oleh Jenderal Gatot dan rombongan berjumlah dua lembar. Yakni, untuk penerbangan Jakarta – Doha dan Doha – Amerika. Namun, saat melakukan check in, hanya penerbangan dari Jakarta – Doha yang tercetak, sementara satunya lagi, tidak.

Jadi gini, harus diluruskan, bukan dilarang. Apa buktinya tidak dilarang? Dia (Jenderal Gatot) sudah pegang visa. Yang terjadi, boarding pass-nya tidak keluar. Kenapa enggak keluar? Karena terjadi kesalahan administrasi,” kata Soleman Ponto di Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Salah satu kesalahan yang diprediksi ialah terjadi kesalahan saat petugas menusliskan nama. Bukti hanya kesalahan administrasi itu hanya berselang empat jam, dan Jenderal Gatot sudah dipersilakan menuju Amerika kembali, dengan biaya fasilitas penerbangan disedikan oleh Dubes AS di Indonesia.

“Visa ada, (saat boarding tidak keluar) beliau (Jenderal Gatot) langsung marah, langsung bilang saya ditolak, padahal enggak ada yang nolak. Boarding saja yang terlambat keluar, 4 jam saja sudah selesai. Dan Amerika bilang saya mau membiayai penerbangan selanjutnya,” jelas Soleman Ponto.

Soleman menambahkan, Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia juga telah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan administrasi yang terjadi jelang penerbangan Panglima TNI ke Washington DC, Amerika. Di mana, Panglima TNI rencananya akan menghadiri undangan Forum Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extrimist Organization.

“Kesalahan yang sering terjadi kan nama. Bisa jadi Nurmantyo ditulis Noermantyo. Atau juga seharusnya (Nurman)tyo menjadi (Nurman)tio. Nama saya saja sering salah, kadang ditulis Sulaiman lah, kadang juga ujungnya jadi Pontoh,” tukas Soleman Ponto. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X