JAKARTA, KRJOGJA.com – Status Awas Gunung Agung di Karangasem, Bali menambah daftar gunung dengan status yang sama, yakni Sinabung di Sumatera Utara. Kedua gunung itu hingga kini masih berada di kategori paling puncak (level 4) dalam mitigasi kebencanaan pada gunung berapi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari 127 gunung api aktif di Indonesia, hanya dua yang berstatus Awas, selebihnya 17 gunung api berstatus waspada (level 2). Gunung Agung berstatus awas sejak 22 September 2017, sementara Sinabung mulai berstatus sama mulai 2 Juni 2015 lalu.
 “Ada ketidakpastian dari kedua gunung tersebut. Gunung Agung tidak dapat diprediksi kapan akan meletus, sedangkan Gunung Sinabung tidak dapat diprediksi kapan akan berhenti meletus. Itulah uniknya gunung api,†kata Sutopo melalu siaran resmi yang diterima Okezone di Jakarta, Rabu (4/10/2017).
Menurutnya, setiap gunung api memiliki karakter berbeda sehingga penanganan dampak yang ditimbulkan dari letusan gunung juga berbeda. Bahkan sosial dan budaya masyarakat yang terbentuk di tiap gunung pun berbeda. Kata Sutopo, ada kekhasan budaya masyarakat dalam memaknai dari gunung di sekitarnya.
“Bayangkan 13 persen populasi gunung api aktif di dunia terdapat di Indonesia dengan segala berkah dan musibah yang menyertai setiap letusan,†terangnya.
Menurut data BNPB, hingga kini pengungsi di Gunung Agung tercatat sebanyak 141.213 jiwa yang tersebar di 416 titik pengungsian di 9 kabupaten/kota di Bali. Sedangkan Sinabung masih ada ribuan masyarakat yang harus mengungsi sejak 2013 lalu. Bahkan ribuan pengungsi tidak boleh kembali ke rumahnya dan harus direlokasi. (*)
