JAKARTA, KRJOGJA.com – Meskipun kontingen Indonesia gagal memenuhi target dari pemerintah yaitu mengulang kejayaan menjadi juara umum SEA Games Kuala Lumpur 2017. Indonesia harus puas dengan menduduki posisi kelima dalam perolehan medali, dengan 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu atau 191 medali.Â
Bahkan, banyak pihak yang menyatakan Indonesia dalam situasi darurat pembinaan olahraga serta membebankan kesalahan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Namun gelombang dukungan justru datang dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Mereka bertekad membantu Menpora dalam mengatasi situasi olahraga Indonesia yang kian terpuruk di tingkat ASEAN.
Melalui symposium nasional pemuda Indonesia yang digelar di Jakarta, Rabu (30/08), sebanyak 27 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) KNPI se-Indonesia menyampaikan sikap siap membantu Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam melakukan pengawasan pembinaan atlet di daerah.
Ketua DPD KNPI Sulawesi Utara, Jackson Kumaat mengatakan, permasalahan kegagalan kontigen Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur 2017, bukan disebabkan oleh figur Menpora, tetapi akibat kesalahan pembinaan atlet di daerah. Ia menilai, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mulai dari propinsi, kabupaten/kota, telah gagal melakukan pembinaan cabang olahraga.Â
“Ini bukan masalah satu dua hari yang bisa diselesaikan cepat, seperti membalikkan tangan. Jangan menyalahkan Menpora. Karena ini ada kesalahan KONI di daerah, baik propinsi, kabupaten/kota, pembinaan cabang olahraga serta banyaknya dana yang tidak sampai ke atlet,â€kata Jackson lewat rilisnya kepada Okezone, Kamis (31/8/2017).
Menurut Jackson, dalam waktu dekat KNPI akan bertemu dengan Menpora, untuk menawarkan bantuan kepada Kemenpora dalam melakukan pengawasan pembinaan atlet di daerah-daerah. Hal tersebut dikarenakan KNPI memiliki struktur yang tersebar di seluruh Indonesia. (*)