Untuk Kembangkan Kawasan Industri, RI Bisa Sontek Malaysia

Photo Author
- Kamis, 3 Agustus 2017 | 13:55 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Perencanaan pengembangan kota industri harus mampu mendorong pertumbuhan daya saing tinggi terutama untuk perkembangan daerah di era persaingan global seperti sekarang ini.

Konsep kota industri harus dikembangkan secara terintegrasi dan holistik dengan kawasan penunjangnya. Mulai dari hunian, komersil, infrastruktur, konektivitas dan fasilitas umum, serta memperhatikan potensi sosio-ekonomi di setiap daerah dimana kota industri akan dikembangkan.

“Tenant-tenant yang ada di kota industri juga harus meningkatkan daya saing daerah tersebut contohnya seperti di Malaysia yang mulai membentuk kota-kota baru dengan jenis industri dan infrastruktur pendukung yang memang sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah setempat,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati di Jakarta, Kamis (3/8/2017) dalam keterangannya.

Enny menjelaskan banyak negara-negara lain telah mengembangkan kota industri dengan pendekatan solutif seperti ini. Termasuk menggandeng akademisi dan universitas untuk memberikan pelatihan atau untuk bekerjasama mengembangkan pusat inovasi dan riset.

“Negara tetangga kita Malaysia mengundang 17 universitas dari seluruh dunia untuk memberikan pelatihan atau pendidikan kepada kota  industri. Misalnya, industri otomotif yang menyediakan pusat pelatihan atau inovasi seperti laboratorium atau R&D, sehingga tercipta riset yang sesuai dengan kebutuhan setempat,” tutur dia.

Ke depan, pembangunan kota industri juga diharapkan mampu menstimulus kota-kota lain untuk berkembang dan bersaing secara global. Sebab itu pemerintah perlu mendorong pusat-pusat daerah yang kompetitif dengan memaksimalkan potensi yang sesuai, contohnya berbasis teknologi, otomotif, perkebunan, pertanian atau perikanan.

“Industri yang dikembangkan terspesialisasi misalnya untuk elektronika saja atau otomotif saja. Kalau di Malaysia ada yang khusus industri-industri halal, tentu hal ini akan memudahkan penyediaan infrastrukturnya dan jasa-jasa yang ada bisa fokus,” jelasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X