JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membentuk tim asistensi atau pendamping di setiap daerah yang pada tahun ini mulai menerapkan sekolah lima hari. Pemerintah daerah yang sudah dan akan mulai menerapkan sekolah lima hari di antaranya Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tasikmalaya serta puluhan pemda lain se-Indonesia.
Penerapan sekolah lima hari tersebut merupakan langkah awal untuk mengimplementasikan visi Nawacita Presiden Joko Widodo melalui program penguatan pendidikan karakter. Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, sedikitnya ada 5.000 sekolah dasar dan menengah yang tahun ini siap dijadikan percontohan penerapan sekolah lima hari.
Muhadjir menjelaskan, tim tersebut dapat turun ke sekolah-sekolah membantu merancang pola koordinasi dan manajemen penyelenggaraan yang baik sesuai dengan kondisi di setiap satuan pendidikan. “Saya harapkan sekolah dan daerah yang sudah menerapkan PPK di tahun pelajaran baru, agar segera membentuk tim asistensi di tingkat daerah, dan turun ke sekolah membantu merancang pola koordinasi dan manajemen penyelenggaraannya. Tolong dibantu yang benar-benar bersedia saja dulu,†ujar Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Jakarta.
Kegiatan belajar mengajar sekolah lima hari merunut pada Permendikbud Nomor 23/2017 tentang Hari Sekolah. Aturan menteri tersebut menegaskan, sekolah wajib menjalankan kegiatan sekolah 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Muhadjir menegaskan, sekolah yang siap bisa mulai menerapkan aturan tersebut. “Kalau yang belum siap, tidak masalah. Nanti sambil menunggu peraturan presiden keluar,†katanya.
Secara regulasi, kebijakan sekolah lima hari terus berlanjut selama Presiden Joko Widodo belum mengeluarkan perpres. Mendikbud menjelaskan, permendikbud tersebut tidak dicabut atau diganti meskipun presiden meminta penerapannya ditunda. “Nanti yang membatalkan atau menguatkan sekolah lima hari adalah perpres. Setelah perpres keluar, permendikbud tidak berlaku lagi,†katanya. (*)