SEJAK remaja, Ratna Marlida sudah kepincut dengan dunia anak-anak. Bahkan ketika masuk bangku kuliah di Kedokteran Hewan UGM, Ratna memimpikan mempunyai sekolah bagi anak usia dini.Â
Gayung pun bersambut. Di tahun 2002, wanita yang kini sedang menempuh pendidikan Psikologi di Mercubuana ini, mendapat dukungan dari yayasan tempatnya bekerja untuk merintis lembaga pendidikan dengan nama TK Proactive. Berjalannya waktu, pada 2004 lembaga tersebut berubah nama menjadi: ‘Sekolah Tiara Chandra’.Â
"Ini impian saya sejak dulu, memiliki sekolah sendiri. Prosesnya lumayan panjang, dan penuh perjuangan. Alhamdullilah, berkat kerjasama tim hebat di Tiara Chandra, lambat laun kami mulai diterima masyarakat dan makin berkembang,†jelas Ratna kepada wartawan di kantornya, Jl. Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta.Â
Tiara Chandra adalah lembaga pendidikan yang menitikberatkan pada pendidikan unggul yang memberi edukasi kepada anak tentang ajaran agama Islam, sebagai modal penting dalam membentuk akhlaq. Ratna menambahkan, berbagai program kegiatan disusun dengan harapan dapat membuka jendela pengetahuan baru bagi anak-anak hebat Tiara Chandra.Â
"Dalam proses untuk membangun karakter, melejitkan potensi dan akademis anak dengan senantiasa menghidupkan nilai universal yang merupakan penerapan LVE (Living Values Education). Di sekolahnya anak hebat ini juga diajarkan memupuk rasa menghargai antar anak, kerjasama solid antara anak dengan orangtua, yang akan mewujudkan atmosfer positif di lingkungan keluarga besar Tiara Chandra," kata Ratna yang mengemban jabatan Kepala Sekolah sekaligus owner di Tiara Chandra.
Sementara program pendidikan yang ada di Tiara Chandra meliputi, TPA (Taman Pendidikan Anak)/Baby & Toddler, Kelompok Bermain, hingga Raudhatul Athfal (setara dengan TK). Dengan rentang usia mulai dari usia 3 bulan hingga 7 tahun. Sedangkan kegiatan pendukung antara lain, english time, theater, iqro, menari, melukis, drumband, renang, manasik haji, outbond, minitrip, dan parenting class.Â
"Harapan besar saya mendirikan sekolah ini adalah mampu membentuk anak-anak dengan pribadi yang soleh/solehah, bisa memaksimalkan potensi yang ada, serta mencetak anak didik sebagai sosok pribadi muslim yang mandiri," tandas Ratna yang juga aktif di berbagai organisasi serta komunitas sosialita. (*)