JAKARTA, KRJOGJA.com - Volume ekspor minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pada kuartal I tahun ini tercatat turun 13,74 persen menjadi 6,34 juta ton dari 7,35 juta ton pada kuartal I 2016. Kendati demikian, volume ekspor sepanjang tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Rusman Heriyawan menjelaskan tren penurunan volume ekspor biasanya memang terjadi jika harga kelapa sawit tengah bagus seperti saat ini. Kendati secara volume menurun, menurut dia, nilai ekspor sawit di kuartal pertama tetap meningkat seiring harga yang lebih tinggi.
"Penurunan volume ekspor ini juga bisa disebabkan adanya pengembangan di hilir," ujar Rusman di Pangkal Pinang.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang menjelaskan, penurunan volume ekspor kelapa sawit disebabkan adanya penurunan dari sisi permintaan. Adapun suplai atau produksi pada kuartal pertama justru berada dalam kondisi yang cukup bagus.
Kendati menurun pada kuartal pertama, dia memperkirakan volume ekspor kelapa sawit pada sepanjang tahun ini akan lebih tinggi dibanding tahun lalu. Tahun lalu, total ekspor produk sawit mencapai 28,26 juta ton. (*)