JAKARTA, KRJOGJA.com -‎ Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menganggap politik tidak dapat dicampuradukkan dengan agama.
"‎Itu pendapat saya kok, tidak ada agama dalam politik dan tidak ada politik dalam agama. Itu pendapat saya," kata Said usai menghadiri acara pelantikan dan peringatan Harlah Muslimat NU ke-71 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/3/2017)
Sebelumnya‎ Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin berbeda pendapat dengan Presiden Jokowi terkait politik dan agama. Menurut Ma'ruf, politik dan agama tidak bisa dipisahkan dan harus saling menopang agar kehidupan berbangsa menjadi kuat.
Said Aqil menegaskan, bahwa ‎dirinya selalu menolak jika urusan politik harus melibatkan agama. "Pokoknya pendapat saya dari dulu itu," tegasnya.
Said Aqil menilai, apabila agama dibawa-bawa kedalam urusan politik, maka akan mampu mengubah orang akan menjadi lebih galak dan bersikap radikal. Bahkan, lanjut dia, setiap orang akan lebih mudah mengkafirkan orang lain. (*)