JAKARTA, KRJOGJA.com - Lembaga bimbingan belajar (bimbel) diduga kuat sebagai pihak yang pertama kali membocorkan dan menjualbelikan dokumen rahasia tersebut. Modus pembocoran naskah soal USBN 2017 sama dangan pola pembocaran soal Ujian Nasional (UN) tahun lalu. Naskah soal dan kunci jawaban disebarkan melalui aplikasi WhatsApp dan Line.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menyatakan, para siswa yang mengikuti bimbingan belajar secara patungan membeli seharga Rp 10 juta untuk memeroleh 6 paket soal dan kunci jawaban. Menurut dia, setiap siswa harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 100.000-Rp 150.000 untuk patungan. Jumlah siswa bimbingan belajar maksimal sebanyak 70 orang per kelompok.
“Bedanya, kalau UN baru dikirim beberapa jam menjelang soal diuji, tetapi USBN siswa sudah memperolehnya satu hari sebelumnya, tidak hanya jawaban pilihan ganda, tetapi juga jawaban esai lengkap dengan qlue soal sesuai paket yang diterima siswa bersangkutan. USBN menyediakan 4 paket soal, yaitu 2 paket soal utama dan 2 paket soal susulan. Bimbel yang membocorkan berinisial Q dan IS,†ujar Retno.
Ia mengklaim, temuan yang diperoleh FSGI tersebut sekaligus untuk membantah dugaan dari berbagai pihak yang mempertanyakan integritas guru. Menurut dia, guru tidak mungkin mengkhianati proses penyelenggaraan USBN. Pasalnya, selain diikat oleh beberapa aturan, para guru juga sudah menandatangani pakta integritas yang menyatakan akan berlaku jujur dengan dinas pendidikan daerah. (*)