JAKARTA (KRjogja.com) - Kehadiran aplikasi Integrated Atlet Monitoring (IAM) Prima disambut baik para atlit elit yang tergabung dalam Program Indonesia Emas (Prima). Hal itu terungkap dalam sosialisasi IAM yang dilakukan Satuan pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) melibatkan puluhan atlit dari berbagai cabang olahraga (cabor) di Gedung Teater Kemenpora Jakarta, Rabu (22/2/2017)
"Aplikasi IAM sangat baik dan bermanfaat, karena ini akan mempermudah dalam hal memonitor kesehatan, kebugaran atlit itu sendiri di samping juga mendidik atlit untuk lebih bertanggung jawab dalam melakukan aktivitas setiap harinya," kata atlit biliar, BW Simanjuntak.Â
Satlak Prima meluncurkan aplikasi IAM dalam upaya meningkatkan prestasi atlet elit Indonesia di ajang multi event SEA Games Malaysia 2017, Asian Games Jakarta-Palembang 2018 dan Olimpiade Tokyo 2020. IAM Prima berfungsi untuk bisa melihat kondisi atlit setiap saat secara cepat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Satlak Prima, Achmad Soetjipto mengingatkan para atlit elit pentingnya IAM dalam upaya memperbaiki sistem kepelatihan dalam peningkatan performa, terutama untuk mengetahui serta mengatasi cidera lebih dini. Pasalnya, faktor dominan yang membuat atlit gagal meraih prestasi adalah cidera.
"Aset utama atlit adalah tubuh yang harus dijaga jangan sampai mengalami cidera saat menjalani latihan. Sebab, cidera itu akan mempengaruhi kondisi fisik dan teknik dalam penampilan dan menghilangkan peluang meraih prestasi. Makanya, aplikasi IAM diluncurkan untuk mengetahui cidera lebih dini untuk segera diatasi," ungkap Achmad Soetjipto.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Andi Kurniawan, Sp.KO selaku Manager Kesehatan Umum, Cidera Olahraga dan Rehabilitasi Satlak Prima. Menurut dia, aplikasi ini sebenarnya sangat dibutuhkan oleh para atlit itu sendiri. "Aplikasi ini sangat dibutuhkan para atlit karena ancaman mencapai prestasi yang pertama adalah cidera. Jika atlit tak cidera, pastinya mereka akan menjalankan program kepelatihan dengan baik. Melalui IAM, kita bisa monitor kondisi atlit lewat pelatih, Direktur Performa Tinggi (HPD) Satlak Prima dan bisa langsung menangani dengan baik," ujarnya. (Fon)