Tindak Berita Hoax, Pemerintah Harus Netral

Photo Author
- Minggu, 19 Februari 2017 | 19:20 WIB

JAKARTA (KRjogja.com) – Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya'roni, menilai peredaran berita bohong (hoax) sudah secara masif dan meresahkan kehidupan masyarakat.

"Sekarang sulit membedakan antara berita asli atau hoax," kata Sya'roni kepada Okezone, Minggu (19/2/2017).

Dia menjelaskan, berita hoax sebenarnya sudah muncul saat Pemilihan Presiden 2014. Masing-masing kubu memiliki buzzer team sebagai pasukan dunia maya.

"Namun sayang, berakhirnya pilpres tidak serta-merta menghentikan perang siber. Makin mendekati Pilgub DKI Jakarta 2017, intensitasnya semakin masif," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah bersikap netral dalam menghadapi berita hoax di internet ini."Dan tak jarang untuk menghancurkan lawan, hoax dijadikan sebagai peluru yang mematikan. Menghadapi fenomena ini semestinya pemerintah bertindak netral," jelasnya.

Bahkan baru-baru ini calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan juga terseret berita hoax yang di-posting di situs seword.com. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X