SLEMAN (KRjogja.com) - Menahan imbang dua tim dengan strata liga lebih tinggi tampaknya tak bisa dianggap hal sederhana bagi PSS Sleman. Meskipun baru di turnamen pemanasan sebelum liga bergulir, namun tetap saja menjadi bukti potensi anak-anak muda PSS.
Dalam pertandingan melawan Mitra Kukar Kamis (9/2/2017) lalu misalnya, hampir 82 persen skuad yang diturunkan merupakan pemain di bawah 25 tahun. Hanya Busari dan Waluyo saja yang diturunkan sejak awal laga oleh pelatih Fredy Mulli.
Belum lagi permainan yang semakin matang ditunjukkan pemain-pemain muda PSS seperti Arie Sandy, Angga Setiawan, Tedi B, Kito Chandra atau Imam Bagus Kurnia yang sempat mencetak gol. Pemain ini bahkan memiliki range usia yang masih cukup muda yakni 19 hingga 22 tahun di mana tentu saja aman dari aturan penggunaan pemain muda dari PSSI.
Pelatih Fredy Mulli sendiri mengaku belum menyentuh team tactical sehingga masih melihat adanya lubang di tim kebanggaan warga Sleman ini. "Compact defends belum kami latih karena memang tahapannya belum sampai di sana, tujuan utama kami kompetisi Liga 2 jadi memang masih berproses," ungkapnya pada wartawan.
Sementara optimisme pun diusung manajemen PSS setelah menyaksikan skuadnya bertanding di Piala Presiden. Meskipun masih melihat beberapa celah namun perpaduan pemain muda dengan senior dianggap punya potensi mengarungi Liga 2 2017 ini.
"Kami bersikeras untuk menggunakan pemain lokal muda di Piala Presiden tujuannya untuk menempa mental saat bertemu tim dengan level di atas. Kami melihat progres pemain muda dan banyak pelajaran yang bisa diambil, mereka tanpa rasa grogi masuk lapangan dan berani menguasai bola, kami optimis dengan tim ini," ungkapnya. (Fxh)