JAKARTA (KRjogja.com) - Pemerintah saat ini telah membentuk Badan Cyber Nasional yang langsung dibawah koordinasi Presiden guna menanggulangi informasi hoax, berita bohong dan masalah dunia cyber. Badan Cyber Nasional ini terdiri dari cabang-cabang seperti Cyber Defence di Kementerian Pertahanan, Cyber Intelligence yang dimiliki BIN dan Cyber Security dibawah Kepolisian.
Menseskab Pramono Anung menyampaikan pemerintah telah mengetahui informasi hoax justru lebih banyak muncul dari luar, bukan dari dalam negeri. Maka dari itu pemerintah sangat serius mengatasi persoalan hoax yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
"Media massa diharapkan bisa membantu memberikan informasi dan pendidikan kepada publik atas informasi yang valid," kata Pramono.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PWI Pusat sekaligus Penanggung Jawab HPN 2017 Margiono menyambut positif program pemerintah memberantas hoax. Panggung HPN 2017 nantinya juga memiliki sesi khusus, yakni pada acara Konvensi Nasional Media Massa akan membahas soal hoax.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara akan menjadi patner diskusi insan pers se Indonesia yang hadir untuk membahas soal hoax. "Di HPN nanti akan dirumuskan bagaimana media bersikap menghadapi gempuran informasi hoax dan medsos," kata Margiono.
Margiono juga memaparkan kepada Menseskab tentang bantuan-bantuan yang diberikan oleh Kementerian-Kementerian kepada rakyat Maluku di HPN tahun ini. Beberapa Kementerian akan memberikan bantuan langsung kepada rakyat Maluku, seperti Kementerian Perhubungan memberikan bantuan sekolah vokasi bagi 1.000 pemuda Maluku, bantuan kapal dan bus dan life jacket. (*)