JAKARTA (KRjogja.com) - Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto menyatakan usulan Golkar untuk ambang batas parlemen (parliamentary threshold-PT) naik dari 2,5 % menjadi 3,5 % sebagai usulan yang wajar. Bahkan ada yang mengusulkan menjadi 10 %. Besaran PT itu agar presiden dan wapres terpilih mendapat dukungan yang kuat dari parlemen.
“Pasti partai kecil juga mau kok, ada jalan. Dalam RUU Pemilu, ambang batas parlemen diusulkan antara 5 % – 10 %. Kalau Golkar yang saya dapat laporan dari Sekjen DPP Golkar Idrus Marham, mengenai UU pemilu dilihat adalah 5 % hingga 10 %. Tapi kita ingin mendengarkan suara semua fraksi DPR RI,†tegas Setya Novanto, Senin (23/01/2017).
Menurut Novanto, saat ini setiap fraksi sedang membahas soal ambang batas parlemen di rapat Pansus RUU Pemilu. Diharapkan pembahasan bisa mengakomodir mengakomodir semua partai. “Kita sama NasDem, PDIP, PKB dan fraksi lain sedang mengadakan pembicaraan-pembicaraan. Kita lagi cari titik temunya di mana. Semoga bisa berjalan dengan baik dan terangkum, teratasi secara keseluruhan,†ujarnya.
Namun, polemik mengenai besaran ambang batas ini belum menemui titik temu. Partai yang menyetujui kenaikan ambang batas parlemen dari 3,5 persen di antaranya Golkar, NasDem, PKB, dan PDIP. Sementara, partai yang merasa keberatan dengan naiknya ambang batas parlemen hingga 10 persen yakni PPP, PAN, dan Gerindra. (*)