JAKARTA (KRjogja.com) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI mendorong dosen untuk melanjutkan jenjang pendidikan. Hingga saat ini, tak kurang dari 30.000 dosen yang masih berstatus lulusan S1. Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Kemendikti, Ali Ghufron menyatakan, dosen lulusan S1 itu lebih dari 50 persen masih berusia produktif, kisaran 32-37 tahun.
Menurut dia, tersendatnya jenjang pendidikan dosen untuk kuliah lebih tinggi membuat dosen masih banyak yang belum tersertifikasi. Padahal, pada tahun ini, ada tak kurang dari 10.000 dosen yang akan pensiun.
"Bagaimana mau melakukan penelitian kalau dosen ini banyak yang belum memenuhi kualifikasi. Kondisi sekarang, Indonesia hanya memiliki sekitar 5.000 profesor. Rasio tersebut sangat kecil dibandingkan dengan jumlah mahasiswanya. Dosen profesional harus memiliki sertifikasi, dan sekarang hanya 50 persen yg punya sekitar 230.000 dosen saja," ujar Ali.
Karena itu pihaknya mendorong dosen-dosen untuk meningkatkan kualifikasinya, dengan menyediakan beragam fasilitas beasiswa. "Kami juga menyediakan beasiswa lewat program siswa unggulan dosen Indonesia. Dosen didorong agar kuliah lagi ke jenjang S2 dan S3," katanya. (*)