YOGYA (KRjogja.com) - Keputusan denda dari operator ISC B, PT GTS akhirnya turun untuk PSIM, Jumat (21/10/2016) malam. Tim Laskar Mataram diharuskan membayar denda senilai Rp 25 juta karena adanya bentrok suporter di laga versus PSCS Cilacap beberapa waktu lalu.
Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru kepada KRjogja.com Sabtu (22/10/2016) mengaku cukup terkejut dengan denda yang dibebankan pada timnya. Namun demikian, manajemen akan segera membayarkan jumlah besaran denda Rp 25 juta agar PSIM segera bisa berkonsentrasi menatap sisa laga di 16 besar grup A.
"Keputusan sudah keluar semalam dan kami diharuskan membayar denda Rp 25 juta. Kami akan berusaha membayar agar tidak mempengaruhi persiapan tim yang saat ini kondisinya sedang sangat baik," ungkapnya.
Tak hanya itu, Agung Damar juga akan melakukan evaluasi internal termasuk pada panitia pelaksana pertandingan agar tak lagi terjadi insiden serupa yang merugikan tim. Sementara dalam waktu dekat Agung yang juga Ketua Umum PSIM berencana mempertemukan dua kelompok suporter yakni Maident dan Brajamusti untuk dimintai komitmen mendukung PSIM secara dewasa.
"Sisi pengamanan juga akan kami benahi agar kejadian serupa tak terjadi lagi karena sangat merugikan. Kami juga ingin minta komitmen keduanya agar tak ada lagi insiden merugikan tim, jaman sudsh berubah, tak boleh lagi ada kekerasan di stadion," tegas Agung.
Operator sendiri memberikan persyaratan pada tim PSIM untuk tak lagi mengulang insiden buruk di dalam stadion. Kalau sekali lagi terjadi, PSIM terancam pertandingan usiran tanpa penonton minimal 100 km dari Yogyakarta, hal ini tentu saja sangat merugikan mengingat PSIM tengah membutuhkan dukungan penuh suporter di tiga pertandingan sisa 16 besar. (Fxh)