BALAP motor kelas utama dulunya bukan bernama MotoGP. Pada 1950-an, balapan masih menggunakan mesin berkapasitas 500 cc. Kebijakan itu terus berlangsung hingga 2001 dan mulai berubah nama menjadi MotoGP pada 2002.
MotoGP pun sempat berganti-ganti kapasitas mesin. Mulai dari 800 cc dan kini mencapai 1000 cc. Pada periode 1970-an hingga memasuki era millenium kedua ini, pabrikan asal Jepang seperti Yamaha dan Honda bergantian membawa pembalapnya menjadi kampiun kelas utama.
Hanya sesekali Suzuki dan Ducati merusak dominasi Honda dan Yamaha. Tercatat, Honda dan Yamaha sudah 17 kali mengantarkan pembalapnya menjadi juara dunia. Sebut saja Marc Marquez, Casey Stoner (Honda), Valentino Rossi serta Jorge Lorenzo (Yamaha).
Namun siapa sangka, bukan Honda dan Yamaha tim tersukses di kelas utama. Pabrikan asal Italia, MV Agusta, adalah tim yang paling sukses. Tercatat, MV Agusta 18 kali mengantarkan para rider-nya menjadi yang terbaik.
Tercatat ada lima pembalap yang pernah menjadi kampiun bareng tim yang bermarkas di Varese, Italia itu. Sebut saja Giacomo Agostini, Mike Hailwood, Gary Hocking, Phil Read dan John Surtees.
Agostini tercatat sebagai yang paling sukses. Legenda balap asal Italia itu tujuh kali menjadi juara dunia kelas utama bersama MV Agusta. (*)
