Jokowi Minta Harga Gas Dibawah 6 Dolar

Photo Author
- Selasa, 4 Oktober 2016 | 21:17 WIB

JAKARTA (KRjogja.com) - Pemerintah harus membenahi harga gas yang tergolong mahal. Presiden Joko Widodo mengatakan, harga gas di Indonesia tertinggi 9,5 dolar per MMBTU (Million British Thermal Unit) padahal cadangan gas bumi Indonesia banyak.

Sedangkan negara pengimpor gas dapat memberi harga gas lebih rendah. Penurunan harga gas, menurut Jokowi penting agar harga gas Indonesia kompetiitif dengan negara lainnya. "Saya hitung-hitung, saya kira ketemunya antara 5 dolar sampai 6 dolar per MMBTU. Nanti kalau angkanya tidak (sama dengan) itu, tidak usah dihitung saja. Cukup di bawah itu," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas di Kantor Presiden.

Informasi yang diperoleh Jokowi, harga gas bumi di Indonesia mencapai 9,5 dolar per MMBTU dan bahkan ada pula yang dipatok 11 dolar sampai 12 dolar per MMBTU. Penurunan harga itu, menurutnya, menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Dia membandingkan, di Vietnam, harga gas 7 dolar per MMBTU, di Malaysia 4 dolar per MMBTU, dan di Singapura 4 dolar per MMBTU.

"Hal ini perlu segera kita benahi karena implikasinya sangat besar pada kemampuan daya saing industri kita terutama industri keramik, industri tekstil, industri petrokimia, industri pupuk, dan industri baja yang sangat banyak menggunakan gas. Jangan sampai produk industri kita kalah bersaing hanya gara-gara masalah harga gas yang terlalu mahal," kata Jokowi.

Dia meminta ada langkah konkret agar harga gas Indonesia kompetitif. Jokowi juga menekankan, penyederhanaan dan pemangkasan rantai pasok harus dilakukan sehingga lebih efisien. Sementara kalkulasi juga harus terus dilakukan menjaga iklim investasi di sektor gas bumi. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X