BANDUNG (KRjogja.com) - Cabang olahraga balap sepeda nomor downhill dan karate kontingen DIY gagal menyumbangkan medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX-2016 Jawa Barat. Bertanding di dua tempat berbeda, kedua atlet dari cabor ini gagal meraih hasil maksimal bertanding dengan atlet dari daerah lain.
Hasil cukup mengejutkan pertama datang saat nomor downhill yang pada PON XVIII-2012 di Riau menjadi penyumbang medali emas pertama DIY, justru gagal menempatkan atletnya ke podium di PON tahun ini. Dua pembalapnya, Exa Raudina Khoiroti di kelompok putri dan Yavento Ditra di putra, semuanya terlempar dari peringkat tiga besar saat tampil di Lintasan Downhill Cikole.
Exa yang selama ini digadang-gadang mampu meraih medali emas, justru tampil kurang maksimal dan hanya mampu menempati peringkat empat. Pembalap andalan DIY ini kalah bersaing dengan Nining Purwaningsih asal Jateng yang merebut emas, Tiara Andiri (Jateng) peraih medali perak dan Risa Suseanti (Jabar) yang berhak atas medali perunggu.
Nasib buruk yang diraih Exa ternyata berlanjut di bagian putra, Ditra yang jadi andalan DIY kali ini tak mampu berbuat banyak menghadapi lawan-lawannya sehingga harus puas finis di urutan kelima. Emas di nomor ini direbut Popo Ario asal Jatim, perak diraih Khoiful Mukib dari Jateng dan perunggu direbut atlet Jabar, Nurhidayat.
Kegagalan tim balap sepeda downhill ternyata juga berlanjut di cabor lainnya seperti karate dan drumband. Karate yang menyisakan satu atletnya di nomor kumite putri, kembali gagal menyumbang medali. Bahkan, karateka putri DIY, Nita Tri harus pulang cepat setelah kalah di babak pertama dari Sumatera Utara yang berstatus juara bertahan di kelas tersebut.
Menurut pelatih karate DIY, Irwansyah Ginting, apa yang dicatatkan anak asuhnya di PON kali ini memang sudah maksimal dan ini akan menjadi pelajaran kedepan guna bisa ditingkatkan prestasinya. “Nita sudah tampil maksimal, sayangnya drawing kurang mendukung karena harus langsung ketemu juara bertahan,†ujarnya. (*-22/Hit)