Jaga Keamanan Siber Tak Harus Membuat Lembaga Baru

Photo Author
- Selasa, 20 September 2016 | 18:01 WIB

JAKARTA (KRjogja.com) - Kejahatan Siber kini tak bisa dianggap sebelah mata. Indonesia juga menjadi salah satu sasaran empuk kejahatan siber.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin banyaknya kejahatan siber menjadi tantangan yang harus disikapi dengan cepat dan tepat saat ini. Tapi, bukan berarti harus membuat lembaga baru khusus untuk menangani kejahatan siber.

"Untuk menangani masalah keamanan siber, tidak perlu membentuk lembaga baru mulai dari nol. Tapi kita bisa manfaatkan, bisa kembangkan, bisa konsolidasikan dengan unit-unit di kementerian atau lembaga yang memiliki fungsi keamanan siber," ujar Jokowi saat membuka Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Dari data yang didapat, Indonesia menjadi sasaran kejahatan siber terbesar kedua dunia pada 2013. Jumlah itu terus meningkat hingga 389 persen pada 2015. Yang paling sering diserang adalah e-commerce. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X