JAKARTA (KRjogja.com) - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan rencana kenaikan tarif cukai rokok saat ini masih dikaji. Untuk keputusan mengenai harga jual dan tarif cukai rokok masih dilakukan pembahasan bersama banyak pihak.
"Kementerian Keuangan setiap buat kebijakan mengundang semua pihak, jadi sekarang memang belum ada keputusan. Jadi kalau yang kemarin mengatakan ini sudah putus itu belum, saya pastikan itu belum," jelas Heru.
[baca juga : Menkeu Belum Tentukan Tarif Cukai Rokok]
Menurut Heru, kenaikan tarif cukai rokok akan diumumkan tiga bulan sebelum harganya diterapkan. Tujuannya agar semua pihak terkait dapat mempersiapkan diri terhadap penyesuaian tarif. Tarif cukai menjadi salah satu komponen penentu harga jual rokok.
[baca juga : Petani Tolak Usulan Harga Rokok]
"Penetapan harga baru rokok biasanya dilakukan tiap 1 Januari dengan pengumuman keputusan harga tersebut tiga bulan sebelumnya. Heru menyatakan keputusan harga baru tersebut diharapkan sudah dikeluarkan pada akhir September. Kami akan sosialisasikan jika sudah ditetapkan," ujarnya.
Seperti diketahui belakangan ini marak harga rokok yang bakal naik hingga Rp 50.000 per bungkus. Bahkan berdasarkan kajian Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany mengeluarkan hasil studi mengenai efektivitas peningkatan harga rokok untuk menekan jumlah perokok.(Lmg)
