BAKU CITY (KRjogja.com) - Pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael sangat mewaspadai licinnya sirkuit Baku City Azerbaijan karena baru pertama kali dipergunakan. Bersama rekan setimnya di tim Pertamina Campos Racing yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia, Mitch Evans, Sean tetap bersemangat menghadapi balapan Seri III GP2 di sirkuit tersebut akhir pekan ini.
"Sirkuit baku tricky bagi semua pebalap karena biasanya lintasan baru yang belum pernah dipakai balapan masih licin. Itu yang patut diwaspadai," kata Sean melalui surat elektronik kepada KRjogja.com, kamis (16/6/2016)
Sirkuit rancangan arsitek asal Jerman, Hermann Tilke, ini memiliki panjang 6,006 kilometer dengan 20 tikungan.Lintasan sirkuit melewati wilayah kota tua yang eksotis dengan bangunan bersejarah seperti alun-alun Azadlig, gedung parlemen, dan menara Maiden. Sementara sisi lainnya menampilkan panorama pesisir pantai Laut Kaspia.
Tantangan sirkuit ini adalah tanjakan curam di dekat balai kota tua dan trek lurus sepanjang 2,2 kilometer yang memungkinkan pebalap untuk menggeber mobil dengan kecepatan sampai 340 kilometer per jam. Sirkuit Baku bisa dibilang sebagai sirkuit tercepat dengan rata-rata kecepatan 211 km/jam. Dua sirkuit jalan raya lainnya, yakni Marina Bay (Singapura) hanya 177,303 km/jam, sedangkan Monako hanya 163,521 km/jam.
Sean sangat antusias karena sirkuit ini memiliki lintasan lurus yang sangat panjang yakni 2,2 kilometer. "Yang menarik ini baru bagi semua pebalap. Jadi, semua memulai dari nol," ujar Sean.
Hal senada diungkapkan Evans. Dia optimistis bisa meraih poin lagi seperti di Monako. "Saya sangat suka tantangannya. Mudah-mudahan kami mendapat setingan mobil yang bagus," ujarnya. Pada uji simulator di markas tim Campos di Valencia, Sean dan Evans mencetak waktu pada kisaran 1 menit 55 detik. Hasil ini cukup menjanjikan. (Fon)