SOLO (KRjogja.com) - Di masjid Darussalam Jayengan Solo setiap Ramadan memiliki sensasi tersendiri. Membagi-bagikan menu buka puasa berupa Bubur Banjar Samin untuk 1000 orang lebih. Mereka tidak saja warga di sekitar masjid, tapi juga dari luar Solo seperti Karanganyar dan Sukoharjo.
Tradisi membuat Bubur Banjar Samin sebagai menu buka puasa sudah berlangsung sejak 1930. Semula hanya untuk memenuhi kebutuhan buka puasa jamaah masjid. "Namun sejak 1985Â ada kebijakan go public untuk membagikan kepada masyarakat luas," jelas ketua Takmir Masjid Darussalam, HM Rosyidi Muchdlor, Selasa (14/06/2016).
Pembuatan bubur secara bertahap dari 10 Kg, kemudian meningkat menjadi 15 Kg dan sekarang sudah mencapai 45-50 Kg. Untuk membuat bubur sebanyak itu melibatkan 8 orang. Ada tiga ibu yang menyiapkan bumbu yang terdiri daging sapi, sayur-sayuran dan rempah-rempah. Sementara lima laki-laki bertugas mengaduk dan membagikan.
Bubur dibagikan dalam kondisi panas. "Enaknya memang dimakan ketika masih hangat," tutur HM Rosyidi saat mengawasi pembagian bubur. Ketika petugas mengisi rantang atau termos yang berjajar di meja prmbagian tercium aroma khas rempah. Bubur berwarna kekuningan karena campuran minyak samin.
Pembuatan bubur dimulai pukul 11.30 hingga pukul 15.00. Setelah jadi sekitar 850 porsi dibagikan kepada masyarakat luas, sedang 200 porsi yang lain untuk memenuhi kebutuhan buka bersama di masjid. Selain bubur ada kurma dan kopi susu ditambah takjil yang datang dari jamaah Masjid Darussalam. (Qom)
