Cerita Anak KKN UGM Ditangisi Warga Desa di Wakatobi Saat Hendak Pulang

- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 18:44 WIB
Mahasiswa KKN UGM Wakatobi
Mahasiswa KKN UGM Wakatobi

 

Krjogja.com - YOGYA - Sebuah video viral di TikTok menggambarkan warga di Wakatobi Sulawesi Tenggara mengiringi kepulangan mahasiswa KKN UGM dengan tangis sedih. Ternyata kedekatan anak-anak UGM dengan warga di Desa Mantigola dan Sombano yang menjadi penyebab situasi haru tersebut terjadi.

Gizelda Happy Pertiwi, Kormasit Subunit Desa Mantigola menceritakan bahwa kedekatan dengan warga di dua desa itu terbangun bahkan sejak mereka datang pertama kali. Total ada 28 mahasiswa UGM lintas fakuktas yang KKN di dua desa tersebut.

Video yang viral di TikTok diceritakan Gizelda merupakan milik Nachita Putri yang melaksanakan KKN di Desa Mantigola. Lokasinya ternyata di Pelabuhan Ambeua.

"Di sana tempat di mana warga Mantigola dan Sombano berkumpul mengantar kami pulang. Masyarakat di kedua desa tersebut sangat ramah sejak awal kedatangan kami. Kami datang dijemput menggunakan pick up dan anak-anak sudah berlari mengejar dibelakang mobil. Desa yang kami tinggali memiliki dua kondisi yang sangat berbeda, yaitu Desa Mantigola yang 100 persen warganya merupakan Suku Bajo dan tinggal di atas laut dan Desa Sombano yang merupakan desa pesisir di paling ujung Pulau Kaledupa, Wakatobi," ungkapnya, Sabtu (12/08/2023).

Kedekatan mahasiswa KKN UGM menurut Gizelda terbangun karena kebiasaan selama berada di lokasi. Terlebih, di lokasi itu sinyal handphone dan listrik masih sangat terbatas sehingga mahasiswa bisa berelasi dengan lebih maksimal.

"Keterbatasan listrik dan sinyal di sana juga menjadi salah satu penyebab kedekatan kami karena ketika sudah tidak ada listrik dan sinyal kami memanfaatkan waktu untuk mengobrol dan berdiskusi dengan masyarakat, membahas permasalahan yang dihadapi dan membantu mereka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sebisa kami," sambungnya.

Warga di kedua desa itu dikatakan Gizelda sangat baik dan menerima mereka dengan tangan terbuka. Mahasiswa bisa menyelesaikan program kerja, mengurai persoalan warga juga dengan bantuan warga di sana.

"Kedekatan kami dengan warga juga semakin erat ketika kami menjalankan beberapa proker yang membutuhkan tenaga bantuan dari warga, seperti pemasangan gapura desa di Mantigola, pemasangan instalasi Penampung Air Hujan di Sombano, pembuatan tempat pembakaran sampah, membuat lilin dari minyak jelantah dan ecobrick, tes kesehatan gratis dan senam bersama kolaborasi dengan Puskesmas Kecamatan Kaledupa, mengajar di SD, SMP, dan SMA, melakukan sekolah alam bersama anak-anak desa di pantai, membuat acara Mantigola Cup dengan mengadakan perlombaan yang dapat diikuti oleh bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, bahkan anak-anak, seperti lomba makan kerupuk, lomba kursi goyang, berenang, lomba dayung, dan masih banyak lagi. Semua warga sangat antusias untuk mengikuti acara perlombaan tersebut," lanjutnya lagi.

Sementara, Hananing Wijaya Putri sebagai Kormanit Tim KKN Warnai Wakatobi menambahkan pelaksanaan KKN, mereka bertempat tinggal di rumah Kepala Desa yakni Nurdin Kepala Desa Mantigola dan Musyamat Kepala Desa Sombano). Menjelang beberapa hari kepulangan, para mahasiswa berkeliling bersama untuk berpamitan sekaligus mengadakan foto bersama dari rumah ke rumah untuk kenang-kenangan, kemudian malam harinya mereka mengadakan acara perpisahan bersama warga.

"Dalam pentas tersebut warga sangat antusias mengisi acar, seperti menyanyi dan juga menampilkan tarian tradisional, seperti Tari Lariangi khas Kaledupa, Tari Kenta Kenta khas Wakatobi, Tari kreasi, dan penampilan Mansa pencak silat khas Wakatobi. Beberapa hari kepulangan kami, banyak warga yang sudah sedih, bahkan mereka sampai menghitung hari kepulangan kami (h-5,h-4, dsb), anak-anak juga semakin sering mendatangi rumah pondokan untuk menghabiskan sisa-sisa waktu bersama kami, mereka curhat bahwa mereka sedih ditinggal kami bahkan sampai rela menginap di rumah bu desa maupun di pondokan hanya karena ingin menghabiskan waktu lebih lama dan tidak ingin ketinggalan oleh kami yang harus berangkat subuh-subuh," sambungnya.

Tak hanya itu, warga juga memberikan oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Jogja. Mereka begadang untuk membuatkan makanan khas seperti kacang sembunyi dan kerajinan tangan. Sebagai balasan mahasiswa KKN UGM memberikan barang-barang pribadi sebagai kenang-kenangan seperti baju dan apa yang dimiliki.

"Kami pulang dengan isi koper yang bukan lagi pakaian yang kami bawa saat berangkat tetapi penuh dengan oleh-oleh yang dibuat sendiri oleh warga disana. Banyak sekali kejadian-kejadian lucu yang sangat berkesan untuk kami. Selama perjalanan pulang, kami selalu ditelpon oleh warga, menanyakan kami sudah sampai di mana bahkan sampai tadi pagi, banyak anak-anak tim KKN yang ditelpon oleh warga dan banyak warga yang masih menangisi kepulangan kami sampai detik ini. Saya sangat berharap bahwa hubungan kami, baik dengan warga Desa Mantigola maupun Desa Sombano dapat bertahan lama dan berharap kami dapat diberikan rezeki untuk kembali ke sana. Semoga apa yang telah kami lakukan di Desa tersebut dapat diteruskan oleh adik-adik kami nantinya yang akan melakukan KKN-PPM di periode selanjutnya," lanjutnya. (Fxh)

Editor: Ivan Aditya

Tags

Terkini

Ganjar Pranowo Minta Persoalan Pangan Dikelola Serius

Sabtu, 30 September 2023 | 11:10 WIB

61 Putra Terbaik Papua Jadi Prajurit TNI AD

Sabtu, 30 September 2023 | 08:30 WIB

Yudo Margono Mutasi Pati dan Pamen TNI

Sabtu, 30 September 2023 | 03:30 WIB

Perpustakaan Merupakan Jantung Pendidikan

Sabtu, 30 September 2023 | 02:30 WIB

Ganjar Pranowo Anggap Jokowi Sebagai Mentor

Jumat, 29 September 2023 | 23:10 WIB

Jokowi Ramalkan Kemenangan Ganjar Pranowo

Jumat, 29 September 2023 | 21:30 WIB
X