Revolusi Mental Jokowi Kini Sasar Lapisan Pelajar Nahdlatul Ulama

Photo Author
- Minggu, 13 Agustus 2023 | 13:42 WIB
Para pelajar IPPNU  dan para narasumber di Workshop Revolusi Mental di Hotel Ibis Gading Serpong, Tangerang  (Istimewa)
Para pelajar IPPNU dan para narasumber di Workshop Revolusi Mental di Hotel Ibis Gading Serpong, Tangerang (Istimewa)

Krjogja.com - TANGGERANG - Revolusi mental yang digelorakan Presiden Joko Widodo atau biasa dipanggil Jokowi, kini menyasar di lapisan pelajar Nahlatul Ulama (NU). Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf menegaskan keseriusannya menggelorakan revolusi mental di kalangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU).

"Jadi tujuannya membangun mental dan karakter bangsa, termasuk kita. Mental dan karakter memang harus dibangun sejak awal, khususnya di banom kita di IPPNU, berumur 12-24 tahun," ucap Yahya Cholil Staquf, Sabtu (20/8/2023)

Pimpinan Pusat (PP) IPPNU tengah menggelar Workshop Revolusi Mental di Hotel Ibis Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat-Ahad (11-13/8/2023). Agenda ini dibuka langsung oleh Ketua PBNU H Choirul Sholeh Rasyid. Di dalam sambutannya, ia menyampaikan sejumlah arahan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf terkait revolusi mental.

Baca Juga: Peran Penting dan Strategis Nahdlatul Ulama Bagi Bangsa Indonesia

Ia menjelaskan bahwa workshop ini merupakan hasil kerja sama PBNU dengan Kemenko PMK. Sementara pelaksanaannya diserahkan ke badan otonom, termasuk IPPNU. Choirul mengatakan, revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo ini merupakan era untuk membangun mental dan karakter bangsa ke arah perubahan yang lebih baik, bermartabat, dan berkeadilan.

Dijelaskan Choirul, PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf atau biasa dipanggau Gus Yahya memiliki visi 'merawat jagat membangun peradaban'. Dari visi tersebut, harapannya dapat diejawantahkan ke dalam kerja nyata badan otonom.

"PBNU itu lebih kepada policy, pengambil kebijakan, menyusun rencana dan program besar selama lima tahun, lalu pelaksanaannya diserahkan kepada banom," kata Choirul.

Menurut Choirul, selama tiga tahun kepengurusan IPPNU hingga 2025 mendatang, kiranya akan cukup untuk secara maksimal hadir di basis-basis pelajar, baik di SMA, aliyah maupun di perguruan tinggi. 

Mantan Sekjen PP GP Ansor ini meminta agar IPPNU mampu merumuskan strategi untuk meningkatkan kapasitas organisasi agar dapat memperkuat dan membangun mental, serta karakter para kader. "Kami harap agar ada aksi nyata. Hingga terwujud gerakan Indonesia melayani, bersih, mandiri, tertib. Bisa diwujudkan oleh IPPNU, baik di kepengurusan maupun di perilaku sehari-hari," katanya. (Edi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X