Ayu Kartika Dewi: Merayakan Perempuan adalah Merayakan Identitas Diri Sendiri

Photo Author
- Sabtu, 30 September 2023 | 23:15 WIB
Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi bersama Najwa Shihab menjadi narasumber pada sesi Ideatalks dengan tema ‘Merayakan Perempuan’.
Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi bersama Najwa Shihab menjadi narasumber pada sesi Ideatalks dengan tema ‘Merayakan Perempuan’.

KRjogja.com - Di dunia yang kian berkembang, penting untuk merayakan pencapaian dan cerita perjuangan para perempuan. Mereka telah berhasil menerobos batas
dan bergerak membuat perubahan. Banyak hal terjadi berkat peran dan kontribusi
perempuan meski harus melewati pelbagai keterbatasan dan tantangan.

Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi dan Najwa Shihab pada sesi Ideatalks dengan tema ‘Merayakan Perempuan’ di Jakarta, Sabtu (30/9) membahas tentang tantangan yang dihadapi dan strategi untuk memperkuat perempuan.

Ayu menyampaikan kadang perempuan takut bermimpi. Imbasnya, mereka jadi menurunkan standar. Padahal setiap manusia, apa pun mjenis kelaminnya, memiliki hak yang sama untuk memperjuangkan standar hidupnya.

Ayu melanjutkan bahwa menjadi perempuan itu harus disyukuri dan dirayakan. “Merayakan
perempuan itu, pertama, merayakan pilihan dengan sadar. Kedua, merayakan diri sebagai
diri sendiri. Bukan hanya fokus pada identitas lain yang dimiliki,” ujarnya.

Baca Juga: Gudang Bekas Tembakau di Sorogedug Madurejo Sleman Terbakar

Ayu juga menyampaikan pesan agar tidak takut mewujudkan mimpi meski merasa takut.
“Saya berpesan kepada semuanya, jika punya mimpi dan harus melakukan sesuatu,
lakukan saja. Jangan menunggu situasi ideal atau sempurna dulu. Jika merasa takut, tetap
lakukan saja. Do it scared,” pungkasnya dalam rilis kepada KRjogja.com.

Sementara Najwa Shihab menyampaikan bahwa menjadi perempuan itu rumit dan serba
salah dalam masyarakat yang patriarki. Akhirnya para perempuan acapkali membuat
batasan pada diri sendiri. Hal ini berimplikasi pada mengikisnya rasa percaya diri karena
memandang diri sebagai medioker. Oleh karena itu, merayakan perempuan harus membuat
perempuan menjadi raya, menjadi digdaya. Agar digdaya, perempuan harus punya daya.
Siapkan amunisi untuk jadi percaya diri, sehingga bisa merayakan diri seutuhnya. Agar
terwujud, para perempuan harus melakukan itu bersama-sama.

Hadir pula dalam sesi itu Ratna Susianawati, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ratna turut menyampaikan bahwa ‘Merayakan Perempuan’ menjadi salah satu sub-tema dalam Peringatan Hari Ibu ke-95. Menurutnya, perlu ada pelurusan makna bahwa Peringatan Hari Ibu bukanlah Mother’s Day seperti yang dipahami pada umumnya. Peringatan Hari Ibu diawali dengan Kongres Perempuan, maka Hari Ibu sejatinya adalah hari untuk merayakan perempuan. (*)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X