Beras Impor Bulog Sisa 400 Ribu Ton, Stok dan Harga Beras Aman?

Photo Author
- Kamis, 5 Oktober 2023 | 16:10 WIB
Stok beras bulog. (Foto: Abdul Alim)
Stok beras bulog. (Foto: Abdul Alim)


KRjogja.com - Jakarta - Perum Bulog mengklaim realisasi impor beras atas kontrak 1,85 juta ton beras tinggal menyisakan sekitar 400 ribu ton. Saat ini sudah ada sekitar 1 juta ton beras impor yang telah masuk gudang Bulog, baik dalam bentuk cadangan beras pemerintah (CBP) maupun beras komersil.

Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan, saat ini masih ada sekitar 300-400 ribu ton beras impor lain yang masih dalam perjalanan. Sedangkan untuk 400 ribu ton sisa pun tidak bisa datang dalam satu waktu.

Baca Juga: Lewat Kentrung, Mahasiswa Unnes Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Siswa SD

"Kan bertahap. Kemampuan di pihak importir juga terbatas. Jadi memang pas kok perhitungan kita, sesuai kebutuhan," ujar Tomi kepada Liputan6.com,ditulis Kamis (5/10/2023).

Mengamini pernyataan Badan Pangan Nasional, Tomi menyebut stok beras yang ada saat ini sudah sangat mencukupi. Ia pun mengklaim harga beras sudah lebih terjaga, jika mengacu pada Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

"Patokannya kan standar tuh di PIBC. Karena kan pasaran beras di situ. Kalau di pasar umum memang mengikuti biasanya," imbuh dia.

Baca Juga: Tak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Siam Paragon Mall

Lebih lanjut, Tomi turut buka suara soal rencana impor beras 1 juta ton dari China. Menurutnya, inisiasi program ini dibuat demi menjaga stabilisasi stok dan harga beras dalam menghadapi El Nino maupun tahun pemilu 2024.

"Itu sama, buat CBP. Serapannya kan di akhir tahun dan awal tahun 2024 memang stoknya tetap besar. Karena dalam rangka menghadapi El Nino dan 2024 menghadapi tahun politik, jadi stabilitas pasokan juga memang harus dijaga untuk menjaga stabilitas semuanya," paparnya.

Baca Juga: Tip Tap Toe Bawa Nuansa Seminyak ke Jalan Palagan, Berenang Ngechill hingga Konser Musik

Saat ditanya terkait eksekusinya, ia menyebut Perum Bulog sudah memulai proses penjajakan dengan China. Namun, impor beras 1 juta ton dari China itu dinilai tidak perlu diburu-buru, lantaran pasokan beras di dalam negeri telah tercukupi.

"Sebenarnya penjajakan sudah mulai. Pada intinya, untuk kebutuhan penyaluran bulanan dalam rangka stabilitas harga masih sangat aman. Jadi bertahap lah. Kita sebagai operator pokoknya siap dalam penugasan baru ini dalam rangka menambah kekuatan stok," tuturnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X