Trah Sultan HB II Jajaki Pencalonan Pahlawan Nasional Melalui Malaysia

Photo Author
- Minggu, 22 Oktober 2023 | 16:15 WIB
Trah Sri Sultan HB II   (foto: ist)
Trah Sri Sultan HB II (foto: ist)


Krjogja.com - Trah Sri Sultan Hamengkubuwono II (Sultan HB II) terus berjuang untuk pengusulan Raja Keraton Yogyakarta mendapatkan gelar kehormatan Pahlawan Nasional. Walaupun cara dan jalan untuk mendapat pengakuan Pahlawan Nasional berliku tetap dilaksanakan para keturunannya.

"Sejak tahun 2006 Trah Sultan HB II ajukan pengusulan pencalonan Sri Sultan Hamengkubuwono II sebagai Pahlawan Nasional. Ide pengusulan awalnya diinisiasi oleh Alm. Mien Sugandhi, Alm Leginingsih, Alm Ani Yudhoyono dan Sri Sultan Hamengkubuwono X, dengan kesepakatan pengusulan Sri Sultan Hamengkubuwono I terlebih dahulu yang diusulkan dari DI Yogyakarta menjadi Pahlwan Nasional, dan pada 10 November 2006 Sultan HB I ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional," kata Fajar Bagoes Poetranto, salah seorang dari Trah Sultan HB II yang dipercayakan untuk menangani pemberian Gelar Pahlawan Nasional dan Pengembalian Aset Milik Sultan HB II kepada media.

Baca Juga: Pengisian Daya Baterai Mobil Listrik Nirkabel Mulai Diuji Coba di Jepang

Seiring perjalanan waktu hingga tahun 2023 ini, lanjut Bagoes, kesepakatan tahun 2006 untuk mengusulkan Sultan HB II tidak terlaksana. "Karena hal tersebut akhirnya, sebelum wafat Alm Mien Sugandhi dan Alm Leginingsih mengamanahkan kami untuk terus memperjuangkan pengusulan Sri Sultan Hamengkubuwono II melalui jalur keluarga besar Trah Sultan HB II yang ada sekarang ini," jelas Bagoes.

Jika dapat dikatakan dari pihak keluarga Trah Sultan HB II ada kekecewaan mengingat kabar yang beredar seakan-akan pihak Keraton Yogyakarta tidak mendukung langkah dari Trah Sultan HB II untuk mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan HB II. Hal itu seperti diungkapkan Penghageng Tepas Dwarapura Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Jatiningrat kemarin. "Kraton dalam hal ini tidak ikut-ikut, sebagai lembaga nggak pernah mengusulkan," jelas Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Jatiningrat.

Baca Juga: Pohon Gharqad Mampu Melindungi Yahudi, Kenapa Banyak Ditanam di Palestina?

Sejauh ini, Romo Tirun bilang belum ada pembicaraan di internal Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengenai pengajuan nama Sultan HB II sebagai pahlawan nasional. "Apa alasan dari keengganan untuk mengusulkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan HB II," tanya Bagoes.

Lanjut Bagoes, pihak Keluarga Trah Sultan HB II akan menjajaki pengusulan Gelar Pahlawan Sultan HB II melalui Negara Malaysia. Bahkan pihak keluarga Trah Sultan HB II juga telah mendapatkan dukungan dari Bupati Wonosobo yang notabene Dusun Pagerejo Wonosobo tempat Kelahiran Sultan HB II untuk pengajuan Gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan HB II.

"Kami akan mencoba komunikasi melalui Wakil Perdana Menteri Malaysia yang juga masih kerabat dekat dari Trah Sri Sultan Hamengkubuwono II dengan upaya dan penjajakan pencalonan pahlawan nasional dari Malaysia, seperti yang dijelaskan pada saat webinar "Jejak Peradaban: Menggali Warisan Membangun Masa Depan Sri Sultan Hamengkubuwono II' beberapa waktu lalu oleh sejarawan, kurator, dan akademisi Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum. Bisa saja Gelar pahlawan disematkan oleh pihak Malaysia kepada Sultan HB II mengingat Sultan HB II pernah tinggal di Penang akibat dari pengasingannya. Pemberian gelar pahlawan dari Malaysia juga pernah terjadi. pada Syekh Yusuf. Selain itu, Pak Bondan juga ikut mendukung pengembalian aset- aset berupa harta dan Manuskrip Kraton Yogyakarta Hadiningrat di masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono II," ungkap Bagoes Fajar.

Baca Juga: Di Ambang Kematian Teror 2,5 Juta Penonton, Cek Tiga Besar Film Indonesia Terlaris

Bagoes juga menyatakan bahwa untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Sultan HB II banyak hambatan. Namun tekad Dan semangat keluarga Trah Sultan HB II tak pernah surut.

"Upaya ini tentunya banyak hambatan dan kendala diantaranya manuskrip-manuskrip dan naskah kuno yang saat ini ini ada di Negara Inggris. Ya secara notabene manuskrip itu menjadi salah satu syarat utama pengusulan Pahlawan Nasional. Karena itu Trah Sultan HB II meminta pihak Kerajaan Inggris segera mengembalikan rampasan peristiwa Geger Sepehi 1812. Kami ingin manuskrip naskah kuno yang asli bukan manuskrip bentuk digital kepada keluarga Trah Sultan HB II. Sebelumnya Inggris mengembalikan 75 manuskrip digital kepada Keraton Yogyakarta " pungkasnya.(ati)

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X