Krjogja.com - Praktik mengedepankan politik identitas dalam Pemilu 2024 tetap harus dicegah. Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan tentang tentang bahayanya politik identitas.
Namun demikian, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, menegaskan adanya perbedaan dengan istilah identitas politik.
Menurut Mahfud MD, politik identitas merupakan cara berpolitik yang mengutamakan kelompok primordial untuk kemudian menganggap pihak lain sebagai lawan atau musuh.
Baca Juga: Paku Alam X Resmi Tandai Pembangunan Padepokan Perisai Diri di Sleman
Sebaliknya, identitas politik diperbolehkan termasuk dalam menentukan calon pemimpin. Contohnya, pemeluk muslim memilih calon dari barisan islam dengan harapan aspirasinya ditampung oleh calon tersebut.
Contoh lainnya misalnya tentang etnis Minangkabau. “Misalnya saya dari etnis Minangkabau, maka saya memilih calon dari etnis Minangkabau, itu dibolehkan,” kata Mahfud MD ini saat memberikan kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat, Senin (18/12/2023).
Yang tidak diperbolehkan itu ialah orang Minangkabau memilih orang Minangkabau dengan tujuan menghabisi etnis lain apabila calon yang diusungnya terpilih. “Ini namanya politik identitas," kata dia.
Baca Juga: Gubernur DIY Resmikan Rumah Terintegrasi di Imogiri, Tingkatkan Wisata dan Perekonomian Desa
Mahfud menjelaskan, identitas politik merupakan keniscayaan atau tidak bisa dihalangi. Sebab, bagaimanapun seseorang cenderung memilih karena faktor identitasnya. "Itulah demokrasi. Yang penting adalah kesatuan bangsa," ujarnya.
Menurut dia, pemilihan umum (pemilu) memang mempunyai potensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Potensi perpecahan tersebut muncul akibat adanya kelompok tertentu yang mengedepankan politik identitas, bukan identitas politik.
Karenanya, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk menciptakan rasa kerukunan yang mengedepankan persatuan bangsa. Kedatangan Mahfud di Universitas Bung Hatta, disambut antusias mahasiswa.
Baca Juga: Agus Neto dan Kim Bong Jin Perkuat PSIM Lawan Persikab
Antusiasme mahasiswa terlihat ketika Mahfud MD memasuki ruangan Bung Hatta Convention Hall, Kampus Proklamator I.
Riuh tepuk tangan meriah dari mahasiswa dan mahasiswi UBT mengiringi langkah Mahfud menuju tempat duduknya yang berada di depan. Tak sedikit dari mahasiswa juga yang turut mengabadikan momen kedatangan Mahfud dengan gawainya. (*)