Peran Perempuan Sangat penting Perkuat Sektor Kesehatan

Photo Author
- Kamis, 7 Maret 2024 | 20:45 WIB
 Diskusi Publik dengan tema “Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan” di Jakarta, Kamis (7/3) (istimewa)
Diskusi Publik dengan tema “Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan” di Jakarta, Kamis (7/3) (istimewa)


Krjogja.com Jakarta — Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Lestari Moerdijat, mengatakan, perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat, oleh karena itu inklusi sangatlah penting dalam upaya optimalisasi penguatan sektor kesehatan.

“Kami berterima kasih pada penyelenggara, PKJS UI dan Takeda, yang telah mengangkat isu inklusi dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia hari ini, sehingga kita dapat mendengar para perempuan yang menginspirasi khususnya dalam sektor kesehatan,” kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Lestari Moerdijat dalam acara Diskusi Publik dengan tema “Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan” di Jakarta, Kamis (7/3).

Selain itu, perempuan berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia. Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan dapat pula menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan.

“Kami berharap dapat menginspirasi para perempuan di Indonesia dan mendorong terciptanya perubahan positif terkait dengan derajat kesehatan di Indonesia, serta menggerakkan perempuan Indonesia agar lebih peduli terhadap isu kesehatan,” ujarnya.

Acara ini dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya, yang diselenggarakan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines.

Lenny N. Rosalin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPAI) memaparkan, jumlah perempuan di Indonesia mencapai 49 persen atau hampir separuh dari populasi penduduk, tapi ketimpangan gender masih terjadi hampir di semua lini kehidupan.
Ditegaskan, kesehatan masyarakat menjadi komponen kunci bagi Indonesia untuk membangun manusia.

Tantangannya, indeks pembangunan manusia (IPM) di beberapa provinsi masih di bawah IPM Nasional. “Jika bicara kebjiakan publik, termasuk di bidang kesehatan, maka ada empat hal yang penting untuk diperhatikan yaitu AMPK - Akses, Manfaat, Partisipasi dan Kontrol. Di keempat aspek ini, perempuan masih di bawah laki-laki,” imbuh Lenny.

Lenny juga mengajak para perempuan di Indonesia untuk terus belajar, mengasah diri, dan menjadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya.

Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS., Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan, perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan, baik sebagai tenaga kesehatan maupun sebagai penerima layanan kesehatan. “Data Kementerian Kesehatan 2024 menunjukkan, jumlah tenaga medis di Indonesia mencapai 1,5 juta orang, dan 77 persen di antaranya adalah perempuan. Dominasi perempuan ini menunjukkan kontribusi besar mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ujaranya. (Lmg)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X