BPOM sebut Indonesia Mampu Saingi asing DI industri skincare

Photo Author
- Sabtu, 22 Juni 2024 | 06:30 WIB
 Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Rizka Andalucia ,pada acara "BPOM Bestie's Day" di Jakarta, Jumat (21/6/2024) (Rini Suryati)
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Rizka Andalucia ,pada acara "BPOM Bestie's Day" di Jakarta, Jumat (21/6/2024) (Rini Suryati)


Krjogja.com Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Rizka Andalucia pada acara "BPOM Bestie's Day" di Jakarta, Jumat (21/6/2024) mengatakan Indonesia mampu saingi asing dalam industri 'skincare'

"Ternyata sekarang kita sudah bisa menyaingi Korea. Industri kosmetik kita dalam negeri sudah bagus-bagus, baik itu kemasannya maupun produknya," katanya .

Rizka menjelaskan produk perawatan kulit merupakan produk yang dapat diperoleh secara mudah oleh masyarakat, karena produk kecantikan termasuk ke dalam produk bebas. Ia menyebut Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan di bidang pengembangan industri produk perawatan kulit, salah satunya adalah aloe vera yang berasal dari tanaman lidah buaya yang tumbuh subur di Indonesia.

"Aloe vera di Indonesia pun banyak sekali. Tumbuh liar, bahkan kadang-kadang tidak dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Kadus Dwi Purnomo Dijebloskan di Jeruji Besi

Rizka menilai industri produk perawatan kulit dalam negeri akan terus berkembang, karena industri tersebut merupakan industri yang menjadi prioritas bagi bangsa Indonesia, yang masuk ke dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). "Kosmetik merupakan salah satu industri yang diunggulkan, bersama-sama dengan industri farmasi dan industri makanan yang lain," paparnya.

Meskipun industri produk perawatan kulit di Indonesia berkembang dengan baik, Rizka mengungkapkan berbagai tantangan turut bertambah mengiringinya, salah satunya adalah banyaknya masyarakat yang belum memiliki literasi yang baik terhadap produk perawatan kulit yang digunakan.

Menurutnya, di era perkembangan media sosial saat ini, masyarakat yang awam sangat mudah dipengaruhi oleh iklan-iklan yang tidak bertanggungjawab, dengan menampilkan model yang menarik, ditambah dengan harga yang dinilai tidak masuk akal.

Baca Juga: Kata Menteri Siti Nurbaya Soal Perhutanan Sosial

Untuk itu, Rizka mengajak kepada seluruh pegiat kecantikan atau beauty enthusiast untuk mengedukasi masyarakat melalui konten-konten yang baik, demi mengurangi korban produk perawatan kulit ilegal, dan memajukan ekosistem industri produk perawatan kulit dalam negeri.(ati)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X