Jakarta, KRJogja.com - Dua Gus bertemu, suasana pun menjadi gayeng. Keduanya adalah KH Umar Wahid (Gus Umar), adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta, Sabtu (12/10/2024). Kedatangan Gus Umar sebagai Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihasi (Hendi), Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024-2029.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab diselingi guyonan itu, Gus Umar meminta penjelasan Ketua Umum PBNU perihal kebijakan PBNU dalam menghadapi Pilkada 2024 yang bakal digelar November mendatang. Kepada Gus Umar, Gus Yahya menjelaskan, PBNU bersikap netral, tidak memihak kepada pasangan calon kepala daerah manapun, baik dalam pemilihan gubernur, bupati maupun walikota. Fungsionaris yang mencalonkan sebagai calon kepala daerah harus mundur, sedangkan pengurus yang menjadi tim sukses 'wajib' cuti dari pengurus pusat (PBNU), pengurus wilayah (PWNU) maupun pengurus cabang (PCNU.).
Kegiatan pemenangan para calon kepala daerah, lanjut Gus Yahya, sebagaimana dikutip Gus Umar, tidak boleh menggunakan kantor NU di semua tingkatan, juga tidak boleh menggunakan atribut NU."Jadi sangat jelas apa yang disampaikan Gus Yahya tadi, yang merupakan garis kebijakan PBNU dalam menghadapi pilkada ini," kata Gus Umar.
Baca Juga: Ibu dan anak balitanya tewas tertimpa reruntuhan Tembok rumah Tetangga
Seperti diketahui Gus Umar dan Gus Yahya sama-sama dekat hubungannya dengan Gus Dur. Gus Umar pernah menjabat sebagai Ketua Tim Dokter Kepresidenan waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sedangkan Gus Yahya di saat yang sama sebagai juru bicara Presiden Gus Dur. Wajar kalau pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu diselingi guyonan, saling kangen-kangenan dan diakhiri makan siang bersama.
Kedatangan Gus Umar ke PBNU terkait dengan aktivitasnya sebagai Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi yang banyak menyasar tokoh dan komunitas Nahdliyin di Jateng. "Saya kan nggak boleh melanggar rambu-rambu yang sudah digariskan PBNU," kata cucu Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari, pendiri dan Rois Akbar PBNU itu.
Gus Umar sadar posisinya bukan sebagai pengurus NU dan bukan pemegang kartu anggota NU (Kartanu). "Tetapi sejak lahir saya sudah NU sampai sekarang," celetuk Gus Umar, satu-satunya putra almarhum KH Wahid Hasyim yang masih hidup ini.
Baca Juga: Cek Cara Kulkas Ungkep BESPOKE Simpan Makanan Lebih Lama
Merespons celetukan Gus Umar, Gus Yahya menanggapi dengan guyonan ringan, "Lho panjenengan itu, ibaratnya kan seperti pemegang saham NU, Gus," tawa keduanyapun berderai.
Gus Umar setelah didapuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi sudah ngegas melakukan road show ke kiai-kiai sepuh di Jateng Utara. Antara lain ke KH Ubaidillah Semarang, KH Hanif Zuhri pengasuh Ponpes Gitikusumo, Mranggen, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) Ponpes Roudlotut Tholibin Leteh Rembang, KH M Taufiq, pengasuh Ponpes Attaufiqy Wonopringgo Pekalongan dan KHM Luthfi pengasuh Ponpes Al-Inaaroh di Batang.
Baca Juga: IKWI DIY SOSIALISASI P4GN, Yogyakarta 5 Besar Sasaran Peredaran Narkoba
Gus Umar selain telah mengadakan pertemuan dengan tim pemenangan di Semarang juga membentuk relawan "Sahabat Umar Wahid untuk Andika-Hendi" yang sudah dan akan terus bergerak ke sejumlah daerah di Jawa Tengah. (Obi)