Krjogja.com - YOGYA - Pidato Presiden Prabowo Subianto saat pelantikan di gedung DPR RI, Minggu (20/10/2024) mendapat respon dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya Ketua Umum Gerakan Jalan Lurus (GJL) Riyanta yang menyampaikan mendukung penuh isi pidato Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Riyanta mengungkapkan akan mendukung pemerintah ke depan menghadapi persoalan ketahanan pangan dengan komitmen swa sembada pangan, ketahanan energi dan air hingga upaya Pemerintah Prabowo Gibran akan menaejahterakan masyarakat wong cilik mencapai kesejahteraan. Pidato Prabowo disebutkannya membawa Indonesia kembali pada cita cita kemerdekaan.
"Kita sebagai bangsa besar, dengan kekayaan alam yang berlimpah harus bisa swa sembada pangan. Kemudian ketika nanti gejolak geopolitik, maka bangsa kita harus memiliki ketahanan di bidang energi, juga sumberdaya air. Terakhir kita harus mendukunh upaya pemerintah ini mensejahterakan rakyat kecil," ungkap Riyanta.
Baca Juga: Gelar Wayangan di Moyudan, Anggota DPR RI Riyanta Ingatkan Pemerintahan Prabowo Gibran Kembali ke Jalan Lurus
Selain itu, Gerakan Jalan Lurus terus menghimbau agar para pemimpin baik eksekutif, legislatif dan yudikatif harus menjalankan Pancasila dan UUD 1945 menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang disoroti yakni bagaimana pemerintah Prabowo Gibran menghadapi tantangan mengatasi kasus korupsi di Indonesia, mafia tanah hingga mafia hukum.
"Korupsi itu hanya bisa diatasi kalau ada keteladanan dari para pemimpin. Saya berharap Pak Prabowo bisa mengatasi kerusakan di negara ini, diantaranya mafia peradilan, hukum dan korupsi. Jadikan hukum sebagai Panglima," sambungnya.
Riyanta juga ingin agar pemerintahan Prabowo Gibran bisa bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, LSM hingga komunitas warga untuk memberantas praktek mafia di Indonesia. Babat mafia tanah, mafia BBM mafia subsidi dan tambang untuk rakyat dengan dipermudah perijinan. Kita dukung juga kementrian penertiban aparatur negara. Gerakan Jalan Lurus juga mendorong kebangkitan pengusaha putra Indonesia," pungkas Riyanta. (Fxh)
