Kolaborasi Kemendikdasmen dan KemenPPPA: Cegah Kekerasan Anak di Sekolah

Photo Author
- Jumat, 3 Januari 2025 | 08:10 WIB
 (Antara)
(Antara)

KRjogja.com, JAKARTA – Upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan menjadi fokus audiensi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Arifah Fauzi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Kamis (2/1/2025).

Diskusi yang berlangsung di Kantor Kemendikdasmen ini bertujuan memperkuat sinergi kedua kementerian untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak-anak Indonesia.

Arifah Fauzi menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mencegah kekerasan terhadap anak di sekolah. "Kehadiran kami pertama-tama untuk mempererat silaturahmi. Kami ingin berkomitmen bersama agar kekerasan terhadap anak tidak lagi terjadi di Indonesia," jelasnya.

Menurut Arifah, banyak program KemenPPPA yang beririsan dengan Kemendikdasmen, dan sinergi di tingkat akar rumput perlu diperkuat. "Anak-anak harus berani berbicara jika melihat, mendengar, atau mengalami kekerasan. Mereka bisa melapor ke guru, duta anti kekerasan, atau langsung ke call center yang kami miliki," tambahnya.

Kampanye "Dare to Speak Up"

Salah satu fokus utama KemenPPPA adalah kampanye "Dare to Speak Up" yang bertujuan mendorong anak-anak untuk tidak takut melaporkan kekerasan. Arifah mengakui bahwa kampanye ini belum tersosialisasi secara masif, sehingga diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Kemendikdasmen, untuk menjangkau lebih banyak siswa dan masyarakat.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menyambut baik kolaborasi ini, mengingat pentingnya peran pendidikan dalam melindungi anak-anak dari kekerasan. "Sinergi ini akan memperkuat upaya kita menciptakan sekolah yang tidak hanya mendidik, tetapi juga melindungi," ujar Mu'ti.

Kedua kementerian berencana mengintegrasikan program-program perlindungan anak dalam pendidikan, termasuk pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik untuk mendeteksi serta menangani kekerasan. "Kita harus memastikan semua elemen di sekolah menjadi bagian dari solusi, bukan masalah," tutup Arifah.

Melalui kolaborasi ini, pemerintah berharap menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X