KRjogja.com - JAKARTA - Negara tetap pada keputusan tidak ada PHK di Sritex. Demikian ungkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Immanuel Ebenezer saat datang mengunjungi buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex), di Sukoharjo, Rabu (8/1/2025).
Dalam pertemuan itu wamenaker mengatakan, pemerintahan berupaya untuk tidak terjadi PHK di Sritex. “Negara tetap pada keputusan tidak ada PHK di Sritex. Negara dalam posisi memaksa agar Sritex tidak pailit. SRITEX adalah wajah pertekstilan Indonesia, karena itu Pemerintah tidak akan abai pada persoalan Sritex.”
"Kehadiran saya di sini sebagai negara. Jadi ketika negara kalah, akan sangat memalukan," jelas Immanuel.
Baca Juga: 13,5 Juta Penumpang Tercatat Gunakan KA Dari Daop 6 Yogyakarta Selama 2024
Pada kesempatan itu Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup, Slamet Kaswanto menuntut agar Wamenaker membantu para pekerja lewat kepastian hukum pencabutan pailit. "Buruh Sritex harus diperjuangkan lewat birokrasi. Pemerintah, kurator, hakim, kita diskusi penyelamatan Sritex. Apalagi Sritex adalah perusahaan nasional," jelas Slamet.
Slamet juga mengata bahwa para pekerja Sritex siap untuk mengawal proses Peninjauan Kembali (PK). "Kalau tidak segera ada kepastian, kami akan lakukan aksi di Jakarta," sebut Slamet.
Sementara itu, Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto mengaku telah mencegah para pekerja untuk melakukan aksi demonstrasi, "Kami sudah menahan begitu lama dengan menggelar tiga kali istigosah untuk meredam keresahan para pegawai. Setelah ini, mungkin kami tidak bisa lagi menahan mereka,” kata Iwan.
Baca Juga: Riko Simanjuntak Berseragam PSS, Mulai Gabung Latihan Tim
Menurut Iwan, saat ini Sritex sedang menyiapkan proses PK. Wawan optimistis langkah PK yang diambil sebagai jalan terakhir akan dikabulkan agar para pekerja bisa terus bekerja secara normal dan SRITEX bisa beroperasi kembali. "Untuk mengawal PK, manajemen tidak sendiri, namun kami ditemani 50 ribu keluarga besar Sritex," pungkas Wawan.(Ati)