Seminar HPN 2025: Menyingkap Prabowonomics dan Tantangan Media di Era Kecerdasan Buatan

Photo Author
- Sabtu, 8 Februari 2025 | 17:25 WIB
Para pembicara dalam Seminar HPN 2025, termasuk Dahlan Iskan (Foto: Primaswolo S)
Para pembicara dalam Seminar HPN 2025, termasuk Dahlan Iskan (Foto: Primaswolo S)

Krjogja.com - BANJARMASIN - Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin, Sabtu (8/2/2025) menggelar seminar di Hotel Arya Barito mengenai dua topik penting: Ekonomi Pancasila dalam konsep Prabowonomics dan peran kecerdasan buatan (AI) di dunia media. Sejumlah pakar dan praktisi dari berbagai bidang, termasuk ekonomi, teknologi, dan media dihadirkan.

Ekonomi Pancasila yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, dikenal dengan istilah Prabowonomics, bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam mengelola perekonomian negara. Dalam seminar ini, para pembicara mengupas berbagai gagasan tentang bagaimana ekonomi Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari rakyat, meskipun tantangan besar seperti perubahan iklim, gejolak harga pangan, serta perkembangan teknologi menjadi hambatan yang perlu dihadapi.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, Prof Dr H Ahmad Yunani, dan Ketua Umum KADIN Provinsi Kalimantan Selatan, Sinta Laksmi Dewi, turut memberikan pandangan mengenai potensi dan tantangan dalam mengimplementasikan ekonomi Pancasila di tingkat daerah. Dalam diskusinya, mereka menekankan pentingnya integrasi antara kebijakan nasional dan potensi lokal agar visi ekonomi Pancasila dapat terwujud secara optimal.

Baca Juga: HPN 2025 di Banjarmasin, Momentum Kebangkitan dan Kebersamaan Pers

Dandy Satria Iswara, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, yang hadir mewakili Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, juga menyampaikan tantangan besar yang dihadapi dalam penyediaan sumber pangan, salah satunya adalah perubahan iklim dan gejolak pasar pangan global. Namun, ia juga optimistis bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, Indonesia dapat mengatasi tantangan tersebut dan mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan.

Seminar kedua yang membahas peran kecerdasan buatan dalam dunia media juga menjadi sorotan utama. Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post, M Royan, dan praktisi lainnya, seperti Adiprimo Rizky (CEO Grup WIR), turut berbicara mengenai bagaimana media perlu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, terutama dalam menghadapi perkembangan pesat AI. Royan mengungkapkan, meskipun media cetak mengalami penurunan oplah akibat perkembangan digital, media cetak tidak akan hilang. Teknologi, menurutnya, justru dapat menjadi sarana untuk terus berinovasi dan bertahan.

Dahlan Iskan, tokoh senior media dan mantan Menteri BUMN yang juga jadi pembicara dalam kesempatan tersebut mengingatkan bahwa meskipun teknologi terus berkembang, media harus tetap hidup dan relevan. Ia menilai bahwa media harus mampu membangun kreativitas, berkolaborasi, dan tidak hanya berfokus pada pemberitaan yang viral, tetapi juga yang bermanfaat bagi masyarakat. "Wartawan tidak boleh hanya menulis untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan umum," katanya, sambil menegaskan pentingnya kemampuan media untuk menghasilkan pendapatan di era digital ini.

Dahlan juga mengingatkan bahwa media perlu memperhatikan dampak dari "penyakit" media sosial, di mana tulisan yang terlalu singkat dan terbatas dapat menyebabkan pemikiran yang dangkal di kalangan pembaca. Ia berharap wartawan dapat kembali menulis dengan lebih mendalam dan memberikan informasi yang bernilai bagi masyarakat.

Seminar HPN 2025 ini juga menegaskan pentingnya keberlanjutan media dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan AI. Dengan kemampuan untuk beradaptasi dan berkolaborasi, media akan tetap memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. M. Royan juga menambahkan, "Kita harus terus berjuang menghadapi tantangan zaman. Kemajuan teknologi adalah sarana yang harus kita adaptasi untuk memastikan media tetap relevan dan dapat diterima oleh publik."

Baca Juga: Menjelajahi Alam di Safari See To Sky: Lari, Camping, dan Budaya dalam Satu Paket

Seminar ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana ekonomi Pancasila dan kecerdasan buatan dapat berperan dalam membentuk masa depan Indonesia, baik dalam aspek perekonomian maupun media. Dalam menghadapi berbagai tantangan global dan teknologi, sinergi antara pemerintah, pelaku ekonomi, dan media menjadi kunci penting untuk menciptakan kemajuan yang berkelanjutan.

Dengan berakhirnya seminar ini, peserta kembali dengan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya penerapan Prabowonomics untuk kesejahteraan rakyat serta bagaimana media dapat terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk tetap memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat. (Jon/Ogi)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X