World Pastikan Tak Simpan Data Biometrik Masyarakat Indonesia

Photo Author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 11:10 WIB
platform World.   (istimewa)
platform World. (istimewa)


KRJOGJA.com - Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital belum lama ini membahas update tentang sanksi terhadap layanan platform World.

Platform yang dikelola oleh Tools for Humanity ini diketahui melakukan pengupulan data biometrik masyarakat Indonesia di Jakarta dan Bekasi.

Komdigi pun memerintahkan World untuk menghapus data-data biometrik masyarakat Indonesia yang disimpan di device mereka. Lantas, bagaimana tanggapan Tools for Humanity?

Mengutip keterangan Tools for Humanity, Rabu (18/6/2025), perusahaan tengah menelaah temuan tersebut dengan seksama.

"Kami selalu memprioritaskan kepatuhan terhadap regulasi, termasuk mengenai perlindungan data dan berkomitmen menanggapi setiap masukan yang disampaikan," kata Tools for Humanity.

Perusahaan juga berupaya menjalin kerja sama dengan otoritas terkait agar bisa menyediakan teknologi penting kepada masyarakat Indonesia, sesegera mungkin.

Tools for Humanity pun mengklarifikasi bahwa layanan World tak menyimpan atau menjual data pribadi apa pun, termasuk data biometrik iris.

"Identitas pengguna WorldID yang telah terverifikasi terjamin anonimitasnya. Setelah seseorang berhasil memverifikasi bahwa mereka benar seorang manusia nyata dan mendapatkan World ID mereka melalui Orb, gambar iris dienkripsi secara end-to-end dan dikirim ke perangkat pengguna," kata pihak TFH.

Selanjutnya, gambar ini diklaim segera dihapus dari perangkat Orb secara permanen, tidak World atau Tools for Humanity.

TFH menyebut, mereka memastikan individu tetap memegang kendali penuh atas data pribadi mereka. TFH juga mengklaim kalau pihaknya tak bisa mengakses ponsel seseorang atau data orang yang didalamnya, jadi hanya pengguna yang bisa menghapus gambar iris mereka melalui aplikasi World.

Selain itu, Tools for Humanity juga menyebut kalau World tidak mengetahui siapa pemegang World ID. Menurutnya, tidak ada informasi, nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, alamat email atau nomor telepon yang diperlukan untuk membuat akun World App atau verifikasi World ID.

Pasalnya menurut klaim dari TFH, protokol World dirancang untuk memverifikasi bahwa seseorang adalah manusia yang nyata dan unik, tanpa mengetahui identitas pribadi mereka.

Dengan begitu menurut TFH, World takbisa mengetahui beberapa banyak individu dari kewarganegaraan tertentu yang telah memverifikasi World ID mereka. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X